Berita Regional
Siasat WAS Cekoki Ramuan Ini Sebelum Rudapaksa Siswi SMK Hingga Tewas
Inilah wajah WAS, pelajar SMK yang tega merudapaksa siswi SMK berinisial PJS (15) hingga tewas.
TRIBUNJATENG.COM - Inilah wajah WAS, pelajar SMK yang tega merudapaksa siswi SMK berinisial PJS (15) hingga tewas.
Bahkan korban dicekoki minuman keras dan obat-obatan hingga tak sadarkan diri.
Bahkan saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada Sabtu (2/12/2023), korban mengalami kejang hingga mengeluarkan busa dari mulutnya.
Baca juga: Pengakuan Pelajar SMK Seret Bocah SD dan Rudapaksa di Ruko Kosong Karena Kecanduan Film Porno
Kini, WAS pun akhirnya diamankan polisi.
Lantas siapakah sosok pelaku ini?
Pelaku berinisial WAS berusia 17 tahun merupakan seorang pelajar.
Saat ini, pelaku sudah mendekam di sel tahanan dan masih menjalani proses hukum.
Pelaku Diamankan
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, pelaku yang diamankan ini yakni berinial WAS (17) yang juga merupakan seorang pelajar.
Saat ini, pelaku sudah mendekam di sel tahanan dan masih menjalani proses hukum.
"Satu pelaku sudah kita diamankan, statusnya saat ini sudah tersangka," kata Fathir kepada Tribun-medan, Selasa (5/12/2023).
Dikatakannya, petugas juga telah melakukan rangkaian proses penyelidikan mulai dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan juga pemeriksaan saksi-saksi.
"Untuk hasil sementara, korban memang mengalami kekerasan seksual (Rudapaksa), sebelum meninggal dunia," sebutnya.
Kronologi kejadian
Orang tua korban, Udin Sagala, menceritakan kronologi peristiwa tragis yang menimpa putrinya.
Awalnya, pada Jumat (1/12/2023) pagi, putri pertamanya ini seperti biasa berpamitan ke sekolah.
Namun, hari itu PJS tak kunjung pulang ke rumah.
WAS pelajar yang rudapaksa siswi SMK di Medan jadi tersangka.
Sementara kawan-kawan sekolahnya sudah berpulangan.
Udin Sagala sempat mencari tahu mencari tahu keberadaan anaknya.
Teman sekolah PJS menyebut putrinya itu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
"Anak saya itu awalnya bersekolah seperti biasa.
Pergi pagi, biasa kalau Jumat itu sekolahnya cepat pulang.
Saya juga sempat menanyakan kepada kawan-kawannya, katanya anak saya lagi ikut ekstrakurikuler," kata Udin kepada Tribunjateng.com dikutip dari Tribunmedan.com, Senin (4/12/2023).
Namun, hingga malam hari PJS tak kunjung pulang. Keluarga mulai panik lantaran PJS tak ada memberi kabar.
Kemudian, Udin Sagala kembali menanyakan kembali keberadaan anaknya bersama temannya yang kebetulan tinggal di dekat rumah mereka.
"Setelah jam tujuh malam, saya tanya lagi sama temannya, sebetulnya di mana anak saya, kawannya jawab nggak tahu," sebutnya.
Ia menjelaskan, tak lama teman anaknya ini mendapat telepon dari nomor korban.
Lalu, temannya ini memberitahukan kepada Udin Sagala.
"Bunyilah HP dia, kebetulan nomor anak saya yang manggil,
saya angkat rupanya yang ngomong itu ibu-ibu ngasih tahu kondisi dan posisi anak saya," ucapnya.
Setelah mendapatkan telepon tersebut, Udin dan istrinya langsung menuju ke lokasi di sebuah kos-kosan di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.
Sesampainya di kos dua lantai itu, kondisi di tempat itu sudah ramai.
Lantas, ia pun segera mencari keberadaan anaknya.
"Saya naik tangga. Saya bertanya siapa yang bawa anak saya kemari.
Jadi ada kawannya ngasih tahu bahwa mereka sedang ada acara manggang-manggang di situ," ujarnya.
Lalu, ia pun langsung menuju ke salah satu kamar kos yang gelap gulita.
Di sana, Udin melihat anaknya dalam kondisi tertidur dan ditutupi pakai kain panjang.
"Di kamar itu,
saya lihat anak saya tertidur sudah nggak sadarkan diri,
pandangan kosong, badannya pucat," katanya.
Tidak hanya itu, ia juga melihat adanya darah yang keluar dari kelamin anaknya ini.
Di lokasi, ia juga menemukan beberapa botol kemasan yang diduga isinya sudah dicampur dengan obat.
Selain itu, dia menemukan beberapa kotak alat kontrasepsi baru dan bekas.
"Celananya yang dipakai sudah nggak itu lagi,
anak saya sudah pakai celana training, bukan pakaian sekolahnya lagi," ucapnya.
Udin curiga dengan salah seorang teman laki-laki anaknya yang saat itu berada di lokasi.
Ia pun mempertanyakan siapa yang membawa anaknya ke kosan tersebut sampai kondisi anaknya tidak sadarkan diri.
Lalu, teman laki-laki anaknya ini pun mengaku bahwa dia yang membawa korban ke kosan tersebut.
"Saya tertuju sama satu orang perwakilannya itu,
saya tanya dia akhirnya dia mengaku," bebernya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa setelah itu anaknya pun dilarikan ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis.
Sementara, teman laki-lakinya itu dibawa ke Polsek Medan Tuntungan.
"Sesampainya di Polsek Tuntungan, karena diduga itu kasus rudapaksa jadi dilimpahkan ke Polrestabes Medan," bebernya.
Sementara korban setelah mendapat perawatan medis di klinik, akhirnya dibawa pulang.
Pihak keluarga berniat agar korban dirawat saja di rumah.
Keesokan harinya korban kembali kejang-kejang, mulut dan hidungnya mengeluarkan busa.
Baca juga: Kematian Tragis Siswi SMK Negeri di Medan, Orangtua: Mulut Anak Saya Berbuih, Alat Vital Berdarah
Kemudian, keluarga membawa korban ke Rumah Sakit Haji Adam Malik untuk dilakukan perawatan kembali, pada Sabtu (2/12/2023) dini hari.
Namun, setibanya di sana korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Ia pun berharap kepada pihak kepolisian, agar bisa mengungkap kasus tersebut dan menangkap terduga pelaku lainnya.(*)
Artikel ini sudah tayang di Tribunsumsel.com
Mulai Hari Ini! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan PBB Lewat Peraturan Bupati dan Walikota |
![]() |
---|
Pantas Penggusuran Markas Grib Jaya Tak Dilawan Anak Buah Hercules, Ternyata Ada Orang Dekat Jokowi |
![]() |
---|
Diskotek Markas GRIB Jaya Dirobohkan, Petugas Sempat Diadang dan Dilempari Batu |
![]() |
---|
Suami Kerap Nangis dan Minta Dirukyah, Kata Istri Pelaku Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS Asal Magelang |
![]() |
---|
Hubungan Gelap Berawal Perkenalan di TikTok Berakhir Tragis di Penginapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.