Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Kematian 4 Bocah di Jakarta

Dugaan Motif Kasus 4 Bocah Membusuk di Rumah Kontrakan di Jagakarsa, Ayah Nganggur Ibu Kerja

Dugaan motif ayah membunuh 4 anaknya di rumah kontrakan di Jakarta menyeruak ke permukaan.

Editor: rival al manaf
KOLASE/TRIBUN MEDAN
Teganya ayah pembunuh 4 anaknya yang sengaja menyusun jasadnya di atas kasur dari yang paling muda hingga yang paling tua di Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

TRIBUNJATENG.COM - Dugaan motif ayah membunuh 4 anaknya di rumah kontrakan di Jakarta menyeruak ke permukaan.

Permasalahan ekonomi diduga menjadi pemicu karena pasangan suami istri itu disebut sering bertengkar.

Terlebih diketahui, P merupakan seorang pengangguran, sedangkan istrinya, D karyawan swasta.

Beberapa hal itu memunculkan dugaan motif peristiwa itu adalah permasalahan ekonomi.

Baca juga: 4 Bocah Membusuk di Jagakarsa Ada Luka Lebam di Mulut dan Hidung, Diduga Sudah Meninggal 3 Hari

Baca juga: 4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Sebelumnya Tetangga Pernah Lihat Ibu Korban Berlumuran Darah

Baca juga: Mayat 4 Bocah Berjejer di Kasur, Sang Ayah Tergeletak dengan Luka di Tangan

Adapun identitas keempat anak yang dibunuh, yakni Va (6), Sa (4), Aa (3) dan Ak (1).

Diduga keempat bocah tersebut dibunuh ayah kandung yang berinisial P pada Minggu (3/12/2023) dan jasadnya baru ditemukan pada Rabu (6/12/2023).

Rumah yang mereka tinggali merupakan rumah kontrakan yang belum dibayar sewanya selama 6 bulan.

Pasutri tersebut sempat terlibat perkelahian pada Sabtu (2/12/2023) yang mengakibatkan D muntah darah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

 Warga bernama Titin Rohmah (49) mengatakan, P dan istrinya berinisial D merupakan pasangan yang tertutup.

Keduanya jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Suami istri tertutup, maksudnya nggak pernah ngobrol sama tetangga," kata Titin kepada wartawan di kediamannya, Kamis (7/12/2023).

Titin menyebut D sangat jarang keluar rumah kecuali saat pergi bekerja. Sedangkan P keluar rumah hanya ketika mengajak anak-anaknya bermain.

"Istrinya nggak pernah keluar, di dalam saja. Suaminya keluar kalau ngajak main anak-anaknya," ungkap dia.

Hal senada juga diutarakan Ketua RT setempat bernama Yacob yang mengatakan bahwa P baru sekali melapor saat hendak menempati rumah kontrakan.

"Boleh dibilang enggak (sosialisasi). Ke rumah saya nggak pernah kayaknya. Waktu itu baru lapor sekali ke saya, tapi nggak bawa identitas. Jadi nama juga belom jelas, lupa," ujar Yacob.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved