Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Menkominfo Khawatir Hoaks Lahirkan Polarisasi Jika Tak Diantisipasi

Data Kemenkominfo mencatat bahwa 42 persen publik percaya disinformasi atau informasi yang salah seputar pemilu.

Editor: Vito
Tribun Jateng/ Muhammad Fajar Syafiq Aufa.
Menkominfo Budi Arie Setiadi 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengajak semua pihak, terutama pemilih muda untuk memerangi berita hoaks dalam pemilu 2024.

Pasalnya, menurut dia, data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat bahwa 42 persen publik percaya disinformasi atau informasi yang salah seputar pemilu.

"Jadi apabila tidak diantisipasi, kekacauan informasi dapat melahirkan polarisasi, dan berdampak pada kepercayaan terhadap demokrasi," katanya, dalam acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih, di Jakarta Selatan, Kamis (7/12).

Turut hadir dalam acara itu yakni Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja.

Budi menuturkan, Kemenkominfo turut mendorong pemilu 2024 yang berkualitas. Ia pun mengingatkan bahwa hakikat pemilu adalah ajang kedaulatan rakyat, yakni upaya mewujudkan demokrasi.

"Pemilu itu adalah sarana, dan alat demokrasi untuk mewujudkan pemerintahan demokratis dengan masyarakat yang juga demokratis," ujarnya.

Ketua Umum DPP Pro Jokowi (Projo) itupun berharap pemilih muda bisa turut serta menghindari berita bohong atau hoaks dengan tidak mudah percaya terhadap banjirnya informasi.

Ia juga meminta pemilih muda untuk tidak lantas menyebarkan jika mendapat berita yang bohong. Sebaliknya, Budi meminta agar anak muda memeriksa terlebih dulu kebenaran berita yang diterimanya.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama meningkatkan aktivitas kita, dan tidak begitu saja percaya akan suatu berita, apalagi ikut andil dalam menyebarkan hoaks atau berita berita palsu," ucapnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ahmad Muzani meminta kepada para pendukung untuk tidak membalas serangan, hoaks, dan fitnah yang datang ke kubu paslon nomor urut 2. Ia berujar, berdasarkan permintaan Gibran, serangan-serangan seperti itu cukup diberi senyum saja.

Hal itu disampaikan Muzani saat memberi sambutan di acara deklarasi Pergerakan Perempuan Muda Nahdliyin, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (6/12) malam. "Semua berita yang hoaks, yang fitnah, yang menyerang, tidak usah dijawab. Kata Mas Gibran 'senyumin saja'," bebernya.

Muzani menyampaikan, lebih baik para pendukung dan relawan menggunakan ponsel masing-masing untuk menyebarkan berita positif soal Prabowo-Gibran. Mereka harus turut menciptakan suasana kondusif di pemilu 2024.

"Pendukung Prabowo-Gibran adalah mereka yang santun, mereka yang senang, mereka yang optimis. Siapa pun dia, apa pun pilihannya, semua adalah keluarga besar bangsa Indonesia. Mereka adalah sahabat-sahabat kita, kawan-kawan kita yang juga saudara kita," tuturnya.

Menurut dia, yang namanya berbeda pilihan dalam pemilu itu biasa. Pada akhirnya, mereka akan bersatu kembali ketika pemilu sudah selesai.

"Karena itu kami ajak seperti yang berulang disampaikan Mas Gibran, 'Jangan serang dibalas dengan serang, hoaks dibalas dengan hoaks. Jangan kebencian dibalas dengan kebencian, fitnah dibalas dengan fitnah'. Tidak usah begitu. Mereka pada akhirnya nanti akan dalam 1 keluarga besar bangsa Indonesia," paparnya. (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/Adhyasta Dirgantara)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved