Oleh: Muhammad Arif Yaskur, S.Pd.SD., SD Negeri Banteng Kecamatan Tersono Kabupaten Batang
Kegiatan pembelajaran merupakan proses transfer pengetahuan yang memiliki unsur-unsur penting di dalamnya. Beberapa unsur tersebut meliputi perencanaan kegiatan pembelajaran, proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran termasuk pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA, tidak sekedar berisikan kumpulan pengetahuan tentang fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip namun proses menemukan sesuatu sehingga anak didik memperoleh hal baru atau pengalaman langsung serta pemahaman terkait alam secara alamiah. Pemberian pengalaman belajar langsung melalui pengembangan kompetensi, keterampilan proses, dan sikap ilmiah menjadi salah satu karakteristik IPA jenjang sekolah dasar atau SD. Guru harus hadir dan mampu memberikan dan mengembangkan pendekatan serta model pembelajaran yang mendorong anak didik untuk aktif dan kreatif.
Kehadiran dan inovasi yang ditawarkkan guru akan meningkatkan proses pembelajaran statis yang bersifat satu arah dan konvensional. Seringkali di beberapa sekolah masih banyak anak didik yang kesulitan memahami pembelajaran dan menyebabkan kebosanan serta enggan mengikuti proses pembelajaran. Permasalahan ini muncul pada pembelajaran IPA di kelas lima SD Negeri Banteng Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Anak didik terkesan malas mengikuti proses pembelajaran dan sibuk dengan kegiatannya sendiri. Tidak jarang anak didik mengganggu anak didik yang lain. Guru perlu melakukan inventarisasi masalah dan mencari solusinya dengan memanfaatkan model pembelajaran yang interaktif. Salah satu model pembelaajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan proses pembelajaran adalah Model Number Heads Together (NHT). Aris Shoimin (2013:107) menjelaskan bahwa Numbered Head Together (NHT) merupakan model yang mengacu pada belajar kelompok anak didik, masing-masing anggota memiliki bagian tugas (pertanyaan) dengan nomor yang berbeda-beda. Trianto Ibnu Badar al-Tabany (2015: 131) mengungkapkan bahwa NHT terdapat empat fase sebagai langkah-langkah (sintaks), yaitu pertama penomoran, kedua, mengajukan pertanyaan. Ketiga, berpikir bersama. Keempat, menjawab. Pembelajaran kooperatif tpe NHT telah diterapkan di SD Negeri Banteng Kecamatan Tersono Kabupaten Batang yaitu materi tentang fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Penerapannya diawali dengan memberikan penomoran anak didik yaitu guru membagi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Setiap anggota kelompok diberikan nomor yang berbeda-beda. Selanjutnya langkah berikutnya adalah guru memberikan pertanyaan atau tugas yang harus dijawab oleh setiap kelompok. Lalu setiap kelompok tersebut melakukan lemparan pendapat atau diskusi memikirkan jawaban atau pertanyaan dari guru. Tahap berikutnya guru memanggil anak didik yang dengan nomor yang sama dalam tiap-tiap kelompok untuk menjawab pertanyaan. Anak didik yang terpanggil nomornya merupakan wakil dari kelompok yang diberi kesempatan untuk memberikan jawaban yang mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kelompok harus dapat memastikan bahwa setiap anggota bisa menjawab dikarenakan nomor berarapaun bisa ditunjuk untuk menjawab pertanyaan dari guru. Hal tersebut terus dilakukan hingga semua anak didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapatkan jatah giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Pembelajaran dengan model koperatif tipe NHT dikembangkan dengan melibatkan anak didik dalam pembelajaran. Model tersebut mengajak anak didik terlibat aktif atau berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Dengan partisipasi aktif tersebut anak didik bisa saling menggali pengetahuan satu dengan yang lainnya. Kerjasama anak didik juga meningkat dikarenakan adanya kegiatan yang membuat anak didik harus melakukan curah pendapat. Perhatian anak didik terfokus pada pembelajaran dan materi yang dibahas karena anak didik harus mengetahui semua jawaban yang dituangkan dalam kelompok tersebut untuk dijadikan jawaban ketika anak didik mendapatkan giliran mewakili kelompok untuk menjawab pertanyaan. Pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan pengetahuan dan pengalaman belajar baru bagi anak didik. Peningkatan hasil belajar sejalan dengan aktivitas anak didik terhadap pembelajaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.