Pembunuhan Berantai di Wonogiri
2 Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri Dihabisi Temannya Sendiri dengan Racun Potas
Mereka adalah korban pembunuhan berantai pelaku yang bernama, Sarmo. Keduanya dibunuh menggunakan racun potas.
"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus.
Dikira saya korupsi, saya tidak becus," imbuh Sarmo.
Menurut Sarmo tindakan yang membuatnya emosi adalah saat korban menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindah ke Klaten.
Sementara untuk korban Sunaryo, Sarmo mengaku memiliki urusan utang piutang.
Ia menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo dengan nilai Rp 48 juta.
"Seharusnya saya kan sudah mengambil, karena sudah tempo saya belum bisa, akhirnya dia (Sunaryo) terus menekan saya.
Telatnya dua bulan," jelasnya.
Sarmo mengatakan korban Sunaryo selalu menekannya dengan kata kasar.
"Korban bilang sudah dibantu tapi tidak bisa mengerti, pokoknya mencaci-maki saya," kata Sarmo.
Sarmo mengaku ada dua orang yang selama ini dia bunuh.
"Setiap diinterogasi saya tidak mengaku.
Sekecil apapun barang bukti selalu berusaha saya hilangkan," ujarnya.
Terbongkar karena kasus pencurian

Pembunuhan berantai ini terbongkar setelah polisi berhasil mengungkap kasus pencurian.
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan pihaknya mengungkap tiga kasus yang berkaitan, dua di antaranya pembunuhan dan satu pencurian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.