Membentuk Karakter Akhlakul Karimah dengan Jumat Berkah

Oleh: Istianah, S.Pd.SD., Kepala SD Negeri Krengseng 02 Gringsing, Batang

Dalam perkembangan kehidupan saat ini, karakter merupakan  salah satu aspek kepribadian yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Menurunnya kualitas etika, sopan santun, nilai moral pada diri siswa menjadi cambuk bagi dunia pendidikan. Kita sebagai guru merasa bertanggung jawab, walaupun keberhasilan pendidikan itu tidak hanya bergantung pada guru tetapi Tri Pusat Pendidikan yaitu keluarga, sekolah,  dan masyarakat. Tapi setidaknya peran sekolah sebagai rumah kedua ikut berperan dalam membangun akhlak siswa, diantaranya adalah bersaing dengan pesatnya perkermbangan teknologi komunikasi saat ini.  Karakter manusia diyakini dapat berubah, dari yang baik menjadi jelek atau sebaliknya dari yang jelek menjadi baik. Oleh karena itu pendidikan karakter menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik itu sebagai invidu maupun kelompok masyarakat.

Pendidikan karakter dari segi tinjauan histori menurut Bagus Mustakim (2011:7) terdiri dari kata pendidikan dan karakter. Pendidikan secara tradisional artinya suatu proses untuk membentuk tingkah laku baik secara fisik, intelektual, emosional maupun moral sesuai dengan nilai pengetahuan yang menjadi pondasi budaya dalam masyarakat. Sedangkan karakter identik dengan watak yang merupakan pengembangan dari jati diri, budi pekerti dan akhlak. Manusia yang berwatak baik dikatakan berbudi pekerti luhur, andhap asor, atau berakhlakul karimah.. Untuk itu guru  harus menyadari bahwa keberadaannya akan menjadi figur keteladanan badi siswa. Anak akan lebih percaya kepada gurunya daripada dengan orang tuanya.

Sebagai daerah terdampak Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB),  pendidikan harus mampu membekali siswa dengan karakter kuat dan akhlakul karimah sehingga siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan yang hetoregen baik di masa kini maupun masa yang akan datang. Perubahan ini akan mengubah pola hidup siswa. Menurut KBBI Akhlakul Karimah adalah akhlak yang baik dan terpuji yaitu suatu aturan atau norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan Tuhan dan alam semesta, akhlak mulia. Perilaku religius sebagai dasar pembentukan akhlakul karimah dituangkan dalam bentuk kegiatan Jumat berkah yang meliputi kegiatan pembiasaan literasi agama selama 15 menit dengan membaca asmaul husna, doa-doa pendek yang dipimpin oleh siswa dari kelas I-VI secara bergiliran.  Tanya-jawab seputar akhlakul karimah dan pelaksanaan perilaku  hidup religius. Pembiasaan salat dhuha dan salat dhuhur secara berjamaah untuk kelas IV-VI. Praktik salat sunah lain, misalnya sala Istisqa untuk meminta hujan. Khusus pada setiap hari Jumat Kliwon sekolah mengadakan kegiatan pembacaan suratul Yaasin dilanjut tahlil  yang dipimpin oleh siswa kelas V-VI secara bergantian. Di sinilah terjadi komunikasi yang unik pada diri peserta didik yaitu komunikasi dengan orang tua tentang silsilah keluarganya yang sudah meninggal yang nanti akan disebut sendiri namanya oleh para siswa. Hal ini mendidik siswa untuk menghargai jasa para leluhurnya serta menyambung tali persaudaraan dengan keluarga besarnya.

Jumat Berkah yang dilakukan dalam upaya membangun karakter akhlakul karimah di SD Krengseng 02 yang pelaksanaannya terkadang mengundang nara sumber tokoh agama dari lingkungan sekitar juga dapat menjalin komunikasi yang harmonis antara sekolah dengan lembaga pendidikan keagamaan di sekitarnya. Pembiasaan bersedekah dilakukan oleh  warga sekolah dari guru, siswa, orang tua/wali siswa maupun warga masyarakat dipetunkkan bagi siswa  yang kurang beruntung. Berbagi makanan dalam kegiatan makan bersama dilakukan sebagai penutup kegiatan  Jumat Berkah khusus pada Jumat Kliwon  juga menjadi cara membangun karakter indahnya berbagi pada sesama.