guru berkarya
Peran Guru BK dalam Mencegah School Bullying
Siswa merupakan salah satu penerus harapan bangsa, oleh karena itu pendidik sangat di perlukan supaya dapat menetukan prestasi dan produktifitas siswa
Oleh: Weni Kurniawati, S.Pd., Guru BK SMP Negeri 24 Surakarta
Siswa merupakan salah satu penerus harapan bangsa, oleh karena itu pendidik sangat di perlukan supaya dapat menetukan prestasi dan produktifitas siswa tersebut. Namun banyak masalah yang terjadi pada tahap pendidikan siswa maka dari itu peran guru yang produktif sangat di perlukan, salah satu pihak yang terkait adalah Guru Bimbingan dan Konseling. Guru bimbingan dan konseling adalah orang yang identik dengan pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam membentuk karakter generasi bangsa. Ditangan guru bimbingan dan konseling lah tunas - tunas bangsa ini terbentuk sikap dan moralitasnya sehingga mampu memberikan yang terbaik untuk anak negeri ini dimasa yang akan datang. Guru bimbingan dan konseling memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu peserta didik mengatasi masalah pada tahap pendidikan siswa. Masalah itu di antaranya adalah “scool bullying”.
School bullying saat ini sanggat memprihatinkan bagi pendidik, orangtua, dan masyarakat. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat bagi anak untuk menimba ilmu dan membantu membentuk karakter pribadi yang positif teryata malah menjadi tempat praktiknya bullying. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berfungsi dan bertujuan sebagaimana yang terdapat dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 3 yaitu : Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis bertanggungjawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut di perlukan kondisi belajar yang kondusif dan jauh dari kekerasan.
Bullying merupakan bagian dari kegagalan membanggun kecerdasan yang komprehensif. Bullying muncul di mana-mana. Bullying tidak memilih umur atau jenis kelamin korban, yang menjadi korban adalah anak-anak yang lemah pemalu, pendiam, dan sepesial (cacat, tertutup, pandai, cantik, atau punya ciri tubuh tetentu) yang dapat menjadi bahan ejekan (Ponny Retno Astuti, 2008:1).
Pristiwa bullying yang di jelaskan di atas juga terjadi di SMP Negeri 24 Surakarta, peristiwa bullying bisa terjadi saat kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun ketika jam istirahat berlangsung, siswa saling mengejek, memukul, meledek, dan mempermainkan barang temannya. Sebab itu, prilaku bullying di kalangan remaja khususnya siswa-siswi. Berikut adalah beberapa pengaruh bullying bagi lingkungan sekolah : Pertama bullying dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Kedua, bullying merupakan penyakit sosial(patologi) yang sudah mendarah daging di kalangan siswa di sekolah khususnya. Ketiga, prilaku bullying di kalangan remaja, di sekolah khususnya, harus di selesaikan oleh guru BK (sebagai konselor sekolah). Keempat, peran guru BK sangat urgen untuk mencegah dan menyelesaikan prilaku bullying di lingkungan sekolah.
Dalam mencegah prilaku bullying guru BK SMP Negeri 24 Surakarta memiliki cara yang efektif dalam mencegah timbulya prilaku bullying bagi siswanya seperti selalu memberikan penanaman nilai moral kebaikan bagi siswanya dan melakukan bimbingan klasikal menjelaskan apa itu bullying, bagaimana prilaku bullying itu, dan sebab akibat yang di timbulkan oleh prilaku bullying. Selain itu guru BK juga menggunakan media papan bimbingan dan leaflet tentang bullying supaya siswa sadar tentang sebab akibat yang ditimbulkan prilaku bullying itu. Untuk menunjang menunjang keberhasilan peran guru bimbingan dan konseling dalam mencegah perilaku bullying dilakukan dengan cara, memberikan bimbingan klasikal, layanan informasi melalui papan bimbingan dan leaflet, konseling individu dan kelompok, tindakan preventif, represif dan kuratif.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.