Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

TPN Ganjar-Mahfud Menilai Kenaikan Elektabilitas Prabowo-Gibran Dinilai Tak Masuk Akal

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo- Mahfud MD, Chico Hakim, menilai naiknya elektabilitas pasangan nomor urut 2, Prabowo Subiant

Editor: m nur huda
TRIBUNNEWS
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya saat konsolidasi pendukung di Sentul Intenational Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023). Dalam konsolidasi pendukung yang bertajuk 'Waktunya Indonesia Maju' tersebut, Prabowo dan Gibran memberikan gagasan dan visi-misinya kepada pendukungnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNJATENG.COM - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim, menilai naiknya elektabilitas pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka dalam beberapa lembaga survei tak masuk akal.

"Untuk paslon (pasangan calon) Prabowo-Gibran yang kenaikan angkanya kurang masuk di akal," kata Chico kepada wartawan, Senin (11/12/2023).

Chico lantas menganalogikakan hitungannya sendiri.

Ia mencotohkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibrannaik 9,7 persen dari 22 Oktober hingga 10 Desember 2023.

"Angka 9,7 persen itu jika dikonversi dengan jumlah suara dengan basis DPT (daftar pemilih tetap) 204 juta, maka itu senilai dengan 19,8 juta suara," ujarnya.

Berdasarkan perhitungan itu, dia menuturkan suara Prabowo bertambah 19,8 juta hanya dalam 48 hari atau rata-rata tiap hari tambah 416.000 suara.

"Jika survei LSI itu dianggap suatu kebenaran maka pertanyaannya adalah bagaimana Prabowo bisa mendapatkan tambahan 416 ribu suara setiap hari?" ucap Chico.

"Isu apa yang mampu membuat dalam 48 hari ada 19,8 juta suara dari pindah ke Prabowo," ungkapnya menambahkan.

LSI menggelar survei pada Desember melalui sambungan telepon terhadap 1.426 responden.

Sampel dipilih secara acak melalui random digit dialing (RDD) atau memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Margin of error survei ini sekitar 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen asumsi random sampling.

Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran meroket dari 35,9 persen pada Oktober lalu menjadi 45,6 persen Desember.

Sementara, elektabilitas Ganjar-Mahfud merosot dari 26,1 persen menjadi 23,8 persen.

Lalu, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar tidak terkena dampak negatif sebagai akibat kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran.

Elektabilitas Anies-Muhaimin bahkan mengalami kenaikan dari 19,6 persen menjadi 22,3 persen atau berada di posisi membayangi Ganjar-Mahfud.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved