Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Hasil Forensik Jasad Aldi Sahilatua Nababan Tak Ada Kekerasan, Zakar Membengkak Karena Pembusukan

Fakta hasil forensik jasad Aldi Sahilatua Nababan atau ASN yang tewas di Bali dipastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Editor: raka f pujangga
Kolase Instagram
Keluarga mahasiswa tewas di Bali bantah Aldi Sahilatua Nababan gay atau penyuka sesama jenis. 

TRIBUNJATENG.COM, DENPASAR - Fakta hasil forensik jasad Aldi Sahilatua Nababan atau ASN yang tewas di Bali dipastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Kepolisian Resor Kota Denpasar (Polresta Denpasar) memastikan ASN tewas karena upaya bunuh diri yang dilakukan menggunakan tali.

Kasus meninggalnya mahasiswa asal Medan itu diungkap melalui jumpa pers yang digelar di Mapolresta Denpasar, Rabu 13 Desember 2023.

Baca juga: Titik Terang Kasus Kelamin Aldi Sahilatua Luka Saat Ditemukan, Begini Kata Dokter Forensik

Jumpa pers ini dihadiri langsung oleh Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, satu dokter dari RS Bhayangkara Medan, dan dua dokter dari RSUP IGNG Ngoerah.

Petugas kepolisian Polsek Kuta Selatan memasang garis polisi terkait peristiwa penemuan jenazah mahasiswa asal Sumatra Utara, berinisial ASN (23), di sebuah rumah kos di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Sabtu (18/11/2023). /Dok. Humas Polresta Denpasar (Yohanes Valdi Seriang Ginta)
Petugas kepolisian Polsek Kuta Selatan memasang garis polisi terkait peristiwa penemuan jenazah mahasiswa asal Sumatra Utara, berinisial ASN (23), di sebuah rumah kos di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Sabtu (18/11/2023). /Dok. Humas Polresta Denpasar (Yohanes Valdi Seriang Ginta) (Kompas.com/Istimewa)

Dalam kesempatan tersebut, Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan dr. Ismu Rizal mengatakan, pihaknya mengambil kesimpulan ASN tewas akibat mati gantung.

“Kami memiliki kesimpulan korban (Aldi) meninggal akibat mati gantung,” ungkapnya.

Pihaknya juga membeberkan tak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh ASN selain pada bagian leher.

Pada leher ASN, Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan mendapati jejak melingkar di leher korban.

Sementara di bawah telinga kiri, ditemukan adanya ruang kosong dengan bekas serupa dengan abjad V terbalik.

“Kami hanya menjumpai jejak tali yang melingkar di leher dengan menjumpai daerah yang kosong pada bawah telinga kiri. Seperti huruf V terbalik.”

“Setelah lakukan pemeriksaan semuanya, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain jejak itu (tali),” ungkapnya.

Saat diterima RS Bhayangkara Medan, jenazah ASN telah mengalami pembusukan dan dalam keadaan telah diformalin.

Disinggung soal kantong zakar ASN yang membengkak, dia mengatakan hal itu terjadi lantaran adanya gas akibat proses pembusukan.

“Jenazah memang sudah mengalami proses pembusukan dan sudah diformalin.”

“Pembesaran pada kantong buah zakar. Kami buka, jumlahnya lengkap. Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Itu berisi gas-gas pembusukan,” jelas dr. Ismu Rizal.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved