Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

guru berkarya

Program Kampus Mengajar menjadi Kegiatan Kemitraan Unggulan di SMP Negeri 2 Tanjung Kab. Brebes

SMP Negeri 2 Tanjung Kabupaten Brebes adalah sekolah yang menjalin beberapa kegiatan kemitraan dengan pihak luar, termasuk Program Kampus Mengajar

Editor: Editor Bisnis
IST
Sri Wulandari Imaningtyas,M.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Tanjung 

Oleh: Sri Wulandari Imaningtyas,M.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Tanjung

SMP Negeri 2 Tanjung Kabupaten Brebes adalah sekolah yang menjalin beberapa kegiatan kemitraan dengan pihak luar, termasuk Program Kampus Mengajar Angkatan 6. Sekolah penulis menjadi sekolah penugasan bagi lima mahasiswa Program Kampus Mengajar 6. Setelah melaporkan diri ke sekolah penugasan, mereka langsung siap melaksanakan tugas. Tahapan yang mereka lakukan cukup ilmiah, diawali dengan kegiatan observasi selama 1 bulan, dilanjutkan dengan membuat perencanaan yang dituangkan dalam Program Kerja, dan menyusun jadwal pelaksanaan yang diatur dengan jelas. Mahasiswa hadir ke sekolah penugasan selama 6 hari kerja seminggu dari bulan Agustus sampai bulan Nopember 2023.

Program Kerja mahasiswa tersebut berfokus pada 9 kegiatan inti. Fokus kegiatan tersebut adalah Literasi, Numerasi, Adaptasi Teknologi, Pengelolaan dan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu Perpustakaan, Pengelolaan dan Pemanfaatan Pojok Baca, Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Perubahan Iklim, Bimbingan Karir, dan Pembuatan Media Ajar.

Program Kegiatan Mahasiswa tersebut memang sudah disesuaikan dengan kebutuhan atas rekomendasi dari Hasil Rapor Pendidikan sekolah. Dan selaras dengan tujuan dari Program Kampus Mengajar itu sendiri. Walaupun kegiatan yang diprogramkan merupakan kegiatan adopsi dari kegiatan yang sudah berlangsung di sekolah, namun inovasi yang mereka lakukan cukup bagus untuk penyegaran di sekolah dan menjadi motivasi bagi siswa dan menjadi mitra yang baik bagi guru.

Ada yang menarik pada saat melaksanakan kegiatan Peningkatan Literasi. Para mahasiswa tersebut sangat telaten membantu siswa “slow learner” karena kemampuan literasi mereka sangat kurang. Sambil melatih baca tulis, mereka juga mencari penyebab apa yang membuat para siswa jauh tertinggal dengan rekan siswa lainnya dalam baca tulis. Beberapa penyebab mengapa beberapa siswa di sekolah kami belum bisa baca tulis, terangkum dalam 3 kategori, pertama, siswa berkebutuhan khusus, kedua, siswa bisa membaca namun belum lancar, ketiga, siswa tidak termotivasi untuk membaca.

Hal yang menarik lainnya adalah kegiatan untuk meningkatkan minat membaca siswa. Kegiatan yang selama ini sudah berlangsung adalah pojok baca kelas, bazar baca buku dan kunjungan ke perpustakaan. Kali ini para mahasiswa memotivasi siswa untuk semangat membaca di kelas dengan

memberi contoh mendisain pojok baca kelas menjadi tempat yang nyaman untuk membaca. Dan semua kelas termotivasi untuk memperindah Pojok Baca Kelas. Dengan adanya Pojok Baca Kelas yang nyaman, siswa termotivasi membaca buku yang tersedia di Pojok Baca tersebut. Meningkatnya minat siswa membaca buku diharapkan akan meningkatkan pula nilai Literasi sekolah dalam Rapor Pendidikan. Kegiatan berikutnya adalah adaptasi teknologi, yang pelaksanaannya berkolaborasi dengan kegiatan ekstrakurikuler Majalah Dinding. Majalah Dinding yang awalnya berpenampilan sederhana, dengan sentuhan teknologi Canva dan pembuatan Majalah Dinding 3 Dimensi, berubah menjadi tampilan Majalah Dinding yang cukup menarik dan bagus. Kemampuan siswa pun bertambah setelah pengenalan membuat tulisan dengan disain menggunakan Canva. Dan penampilan Majalah Dindingpun terlihat semakin cantik. Berikutnya, bersama guru sebagai mitra, mahasiswa membuat karya berupa media mengajar yang bisa diterapkan oleh semua Guru Mata Pelajaran. Media Jam Berputar dan Kotak Kartu memotivasi siswa untuk lebih tertarik pada pembelajaran yang disampaikan oleh para guru. Peran mahasiswa menjadi mitra bagi guru sangat membantu untuk menciptakan kegiatan berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

 Program Kampus Mengajar dapat disimpulkakn dapat memberikan dampak yang positif khususnya bagi Sekolah Penugasan dan umumnya bagi peningkatan kualitas Pendidikan. Penugasan mahasiswa dalam Program Kampus Mengajar sebagai mitra guru dan kepala sekolah sudah terbukti secara efektif mengatasi learning loss yang dialami sekolah paskapandemi. Tetap berharap agar tahun depan sekolah penulis kembali bermitra dengan mahasiswa Kampus Mengajar.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved