Berita Amerika
Setelah CEO Dukung Israel, Tesla Tarik Jutaan Kendaraan Listrik Buatannya
Setelah menyatakan diri mendukung Israel dalam konflik Hamas vs Israel tiba-tiba ada kabar CEO dan pendiri Tesla, Elon Musk mengalami masalah.
TRIBUNJATENG.COM, AMERIKA SERIKAT - Setelah menyatakan diri mendukung Israel dalam konflik Hamas vs Israel tiba-tiba ada kabar CEO dan pendiri Tesla, Elon Musk mengalami masalah.
Meski tidak ada hubungannya, yang pasti kekayaannya merosot 16,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 255,4 triliun.
Setelah Tesla menarik jutaan kendaraan listrik karena ada masalah di perangkat lunak.
Perusahaan manufaktur kendaraan listrik milik Elon Musk, Tesla, pada hari Rabu (13/12) waktu setempat terpaksa menarik kembali lebih dari dua juta mobil, hampir seluruh armadanya di Amerika Serikat (AS).
Penarikan itu menyusul Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional NHTSA telah menemukan bahwa perangkat lunak yang mengatur mode autopilot kendaraan tersebut rusak.
Tesla juga mengatakan akan menarik kembali 193.000 kendaraan di Kanada karena masalah serupa.
Rencananya, Tesla akan menginstal pembaruan perangkat lunak pada kendaraannya untuk memastikan pengemudi benar-benar memperhatikan jalan ketika kendaraan mereka dalam mode autopilot.
Perangkat Autopilot
NHTSA pada hari Rabu (13/12) mengatakan bahwa pembaruan ini akan meningkatkan frekuensi peringatan pengemudi serta membatasi area di mana fitur autopilot dapat digunakan.
Langkah ini diambil setelah NHTSA melakukan investigasi selama dua tahun terhadap serangkaian kecelakaan, beberapa di antaranya mematikan di mana kendaraan Tesla kemungkinan besar berada dalam mode autopilot saat mengalami kecelakaan.
NHTSA mengatakan bahwa perlindungan Tesla masih kurang dan dapat menyebabkan, "penyalahgunaan sistem yang dapat diperkirakan."
Meskipun para ahli keselamatan menyambut baik keputusan untuk, "lebih mendorong pengemudi mematuhi tanggung jawab mengemudi yang berkelanjutan," mereka mengatakan pembaruan perangkat lunak tidak mengatasi masalah inti dari sistem Tesla dalam mengidentifikasi dan menghindari rintangan.
Penarikan kembali ini memengaruhi semua Tesla Model Y, S, 3 dan X yang diproduksi antara 5 Oktober 2012 dan 7 Desember 2023.
NHTSA mengatakan penyelidikannya terhadap Tesla yang menabrak kendaraan darurat saat menggunakan autopilot sedang berlangsung pada hari Rabu (13/12),
"Karena kami memantau keefektifan solusi Tesla dan terus bekerja sama dengan produsen mobil untuk memastikan tingkat keamanan tertinggi."
NHTSA telah menyelidiki 35 kecelakaan Tesla sejak 2016, termasuk serangkaian kecelakaan di mana Tesla yang diduga dalam mode autopilot menabrak kendaraan darurat. Secara keseluruhan, setidaknya 17 orang tewas dalam insiden tersebut.
Kenapa Presiden Amerika Serikat Trump Ngotot Ingin Beli dan Miliki Gaza |
![]() |
---|
Sosok Julian Assange Pendiri Wikileaks Dibebaskan |
![]() |
---|
Polisi Amerika Bubarkan dengan Kekerasan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina |
![]() |
---|
Palestina Gagal Jadi Anggota PBB Dihalangi Veto Amerika, Meski Mayoritas Anggota DK PBB Setuju |
![]() |
---|
Nora Al Matrooshi, Wanita Arab Lulus Pelatihan NASA Siap Terbang ke Luar Angkasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.