guru berkarya
Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA melalui Implementasi 5E Berbasis STEAM
Peran guru sebagai fasilitator harus mampu mendesain pembelajaran kreatif yang memampukan siswa aktif dan berpikir kritis.
Oleh: Dwiyanti, S.Pd., Guru SDN 03 Cikendung, Pemalang
Peran guru sebagai fasilitator harus mampu mendesain pembelajaran kreatif yang memampukan siswa aktif dan berpikir kritis. Guru juga dituntut menjadi inspirasi para siswa dalam menerapkan algoritma berpikir dalam pengembangan diri manusia.Terlebih lagi pada masa Merdeka belajar sekarang ini guru harus terus berinovasi menghasilkan pembelajaran yang kreatif,inovatif dan menyenangkan.
Kendala pembelajaran yang dihadapi SDN 03 Cikendung adalah keterbatasan sarana prasarana dan rendahnya minat belajar siswa.Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa,Pada pembelajaran kelas V maple IPA materi organ pernafasan dari 32 siswa hanya 11 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM.Masih ada 66 persen siswa yang belum mengalami ketuntasan belajar.Salah satu upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukan dengan mengimplementasikan model 5E berbasis STEAM,
STEAM adalah sebuah singkatan untuk Sains (science),Teknologi (technology), Teknik (engineering),Seni (art) dan Matematika (mathematic).STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata.STEAM juga mendukung pengalaman belajar yang berarti dan pemecahan masalah, dan berpendapat bahwa sains,teknologi,teknik,seni dan matematika saling terkait.Dalam STEAM,sains dan teknologi dapat diartikan melalui seni dan teknik,termasuk juga komponen matematika.Siswa dapat lebih menghubungkan apa yang mereka pelajari di bidang-bidang penting (STEAM) melalui praktik seni dan elemen desain (Riley, 2016:1).
Penggunaan model 5E berbasis STEAM merupakan cara untuk menyusun inkuiri dalam sains di kelas STEAM dan terjadi dalam beberapa fase berurutan.Guru berpera sebagai fasilitator.Fase pertama yakni Engage (Keterlibatan).Pada fase ini guru mengakses pengetahuan awal siswa dan membantu mereka terlibat dalam konsep baru melalui penggunaan kegiatan singkat yang meningkatkan rasa ingin tahu dan memperoleh pengetahuan sebelumnya.Kegiatan Engage dalam penelitian ini berupa quiz, memuat soal-soal pilihan ganda yang diberikan melalui google form.Guru berinteraksi dengan siswa secara menyenangkan dan mulai mengeksplorasi sejauh mana mereka memahami konsep yang dipelajari.
Siklus belajar bergerak ke fase berikutnya, yakni Explore (Penjelajahan). Pengalaman eksplorasi memberikan fasilitas pada siswa melalui kegiatan di mana konsep,proses,dan keterampilan diidentifikasi dan perubahan konseptual difasilitasi.
Fase berikutnya yaitu Explain (Penjelasan).Fase penjelasan memusatkan perhatian siswa pada aspek tertentu dari pengalaman keterlibatan dan eksplorasi mereka.Siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan pemahaman mereka tentang konsep tersebut
Siklus belajar bergerak ke fase selanjutnya,yaitu Elaborate (elaborasi).Guru menantang dan memperluas pemahaman dan keterampilan konseptual siswa.Melalui pengalaman baru,para siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam,lebih banyak informasi, serta keterampilan yang memadai.Elaborate merupakan fase inti dalam penelitian ini, yang memuat STEAM berbasis open inquirydi dalamnya.Pada fase Elaborate,siswa ditantang untuk merancang bangun sebuah alat pernafasan dari barang bekas yang ada di sekitar siswa seperti balon botol bekas dsb.Pada fase ini menggali kreativitas siswa.
Fase terakhir adalah Eksperimen dengan terlebih dahulu memilih alat dan bahan yang ada di sekitar siswa,sesuai yang mereka butuhkan.
Melalui implementasi 5E berbasis STEAM kreatifitas dan hasil belajar siswa meningkat dari hasil observasi dan evaluasi 92 persen siswa tuntas KKM,Peningkatan ini merupakan efek dari implementasi model pembelajaran 5E yang berorientasi pada penguatan konsep sains yang dikonstruksi oleh siswa dari mulai mengeksplorasi hingga mengelaborasi topik yang dibelajarkan,sehingga menopang STEAM yang bukan hanya melahirkan produk kreatif peraga alat pernafasan melalui penyelidikan ilmiah,tapi juga tangguh dalam hal konsep sains.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.