Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Jurnalis Al Jazeera Tewas setelah Diserang Drone Israel di Gaza

Seorang jurnalis Al Jazeera, Samer Abu Daqqa, tewas saat sedang melaporkan situasi di sebuah sekolah di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada Jumat (1

Editor: m nur huda
Menahem KAHANA / AFP
Kendaraan militer Israel melaju di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Israel menyerang sasaran-sasaran di Gaza pada tanggal 3 Desember dalam perangnya melawan Hamas ketika kekhawatiran internasional meningkat atas meningkatnya jumlah korban warga sipil, tiga hari setelah pertempuran kembali terjadi setelah gencatan senjata berakhir. 

TRIBUNJATENG.COM -  Seorang jurnalis Al Jazeera, Samer Abu Daqqa, tewas saat sedang melaporkan situasi di sebuah sekolah di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada Jumat (15/12/2023).

Adapun koresponden Al Jazeera Wael Dahdouh terluka parah akibat serangan Israel tersebut. 

Ketika mereka sedang menjalankan tugas, sebuah drone Israel menyerang sekolah itu dengan dua kali serangan. 

Seperti diberitakan AP News pada Sabtu (16/12/2023), Dahdouh terluka parah di lengan dan bahunya, sementara Abu Daqqa yang menjadi juru kamera terjatuh bersimbah darah ke tanah. 

Di rumah sakit, Dahdouh mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia berhasil melarikan diri dari sekolah dan menemukan beberapa petugas ambulans. Dia meminta agar petugas mencari Abu Daqqa.

Tapi petugas mengatakan hal itu terlalu berisiko dan berjanji ambulans lain yang akan mencarinya.

"Dia berteriak, dia meminta bantuan," kata Dahdouh yang lengan kanannya diperban. 

Malam harinya, Al Jazeera melaporkan ambulans mencoba mencapai sekolah untuk mengevakuasi Abu Daqqa, namun harus berbalik karena jalan terhalang oleh puing-puing rumah yang hancur. 

"Abu Daqqa terus mengalami pendarahan selama beberapa jam, sampai petugas pertahanan sipil menemukannya tewas," kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan pada pertemuan Majelis Umum mengenai perang tersebut bahwa Israel menargetkan jurnalis yang dapat mendokumentasikan kejahatannya dan memberi tahu dunia.

"Kami berduka atas salah satu jurnalis tersebut, Samer Abu Daqqa, yang terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel dan dibiarkan mati kehabisan darah selama 6 jam, sementara ambulans dicegah untuk menolongnya," ungkap Mansour.

Sementara, menurut Komite Perlindungan Jurnalis, Abu Daqqa adalah jurnalis ke-64 yang terbunuh sejak konflik meletus antara Hamas dan Israel. Jumlah itu terdiri dari 57 warga Palestina, empat warga Israel, dan tiga jurnalis Lebanon. 

Abu Daqqa yang berusia 45 tahun adalah penduduk asli Khan Younis dan bergabung dengan Al Jazeera sejak Juni 2004 sebagai juru kamera dan editor. Dia meninggalkan seorang putri dan tiga putra.

Atas kejadian yang menewaskan Abu Daqqa tersebut, tentara Israel tidak segera menanggapi komentar dari Associated Press.

The Foreign Press Association (FPA), organisasi yang mewakili beberapa ratus jurnalis yang bekerja untuk organisasi berita internasional, mengatakan pihaknya berduka atas kematian Abu Daqqa. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved