Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Kapal yang Angkut 86 Migran Asal Libya Tenggelam Dihantam Gelombang Laut Mediterania

Setidaknya 61 orang diperkirakan meninggal dunia karena tenggelam, ujar badan migrasi PBB seperti dilansir The Evening Standard.

Editor: m nur huda
tribunjateng/dok
ILUSTRASI kapal karam - Setidaknya 61 orang diperkirakan meninggal dunia karena tenggelam, ujar badan migrasi PBB seperti dilansir The Evening Standard. 

Ia menyadari betapa berbahayanya perjalanan tersebut, setelah kehilangan seorang temannya yang berusia 18 tahun di pelayaran tersebut. Namun ia mengatakan hal itu tidak menghalanginya.

Perairan berbahaya

Tahun ini, Tunisia telah mengambil alih Libya sebagai titik tolak utama di tengah gelombang rasisme terhadap warga kulit hitam Afrika. Beberapa pihak mengatakan penyeberangan ke Libya lebih berbahaya, baik karena alasan geografis maupun politik.

“Dalam hal korban jiwa, saya pikir pembukaan rute Libya Timur (dari wilayah yang dikuasai milisi dukungan Wagner) memiliki dampak yang lebih besar,” kata Nando Sigona, profesor di Universitas Birmingham, dan pakar migrasi.

Perahu yang tidak layak berlayar serta badai yang tidak dapat diprediksi. Para migran biasanya bepergian dengan perahu yang penuh sesak dan tidak layak berlayar, serta peralatan pelampung yang terbatas jika perahu mereka terbalik.

Penyeberangan migran bersifat musiman, tapi ada lebih banyak lagi di musim panas. Namun, cuaca tidak dapat diprediksi dan perjalanan yang berhasil dapat memakan waktu berhari-hari.

“Jika terjadi badai – atau gelombang laut bergejolak – yang mungkin menjadi lebih sering terjadi akibat perubahan iklim, maka terdapat risiko yang jauh lebih besar terhadap kehidupan,” kata juru bicara IOM Ryan Schroeder.

“Kadang-kadang bahkan cuaca buruk pun tidak menghalangi penyelundup untuk mengirim orang ke laut,” tambahnya.

Juru bicara Frontex, Chris Borowski, mengatakan cuaca buruk membuat perahu-perahu yang berada dalam bahaya semakin sulit ditemukan.

"Bayangkan mencari Vauxhall Corsa dari udara di wilayah seluas Inggris. Sekarang coba cari selusin atau lebih di laut lepas,” ujarnya.

"Ini adalah tantangan yang berat di wilayah Mediterania tengah. Apalagi ditambah dengan kondisi laut yang tak kenal ampun, terutama ketika cuaca berubah buruk, seperti yang kita lihat dalam beberapa hari terakhir," tutur dia. (bbc/cnn/tribunnews/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved