Berita Regional
Keracunan Massal di Bogor: 121 Orang Sakit Setelah Santap Makanan Tahlilan
Sebanyak 121 warga Kabupaten Bogor keracunan setelah menyantap makanan yang diberikan saat acara tahlilan.
TRIBUNJATENG.COM, BOGOR - Keracunan massal terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebanyak 121 warga Kampung Kalong Tonggoh, Desa Kalong Dua, Kecamatan Leuwisadeng, keracunan setelah menyantap makanan yang diberikan saat acara tahlilan.
Disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Mochamad Adam Hamdani, peristiwa keracunan massal ini terjadi pada Senin (18/12/2023) pagi.
Baca juga: Puluhan Siswa SD PK Muhammadiyah Andong Boyolali Keracunan Susu Kedelai di Sekolah
"Kejadian bermula pada saat menghadiri acara tahlilan 40 hari warga yang meninggal di kampung tersebut pada Minggu (17/12/2023) pukul 18.20 WIB," kata Adam saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Selesai acara, tamu diberikan makanan untuk dibawa dimakan dan ada yang dibawa pulang.
Tak lama usai menyantap makanan itu, pada keesokan atau Senin (14/6/2022), warga yang hadir dalam acara tahlilan langsung merasakan gejala sakit secara bersamaan.
Ratusan warga mengalami keracunan dengan gejala yang dirasakan mual, muntah dan diare.
"Keesokannya (usai tahlilan) mereka baru merasakan muntah-muntah dan diare," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, total 121 warga terus berdatang secara bergantian ke puskesmas dan klinik di wilayah itu.
Karena banyaknya korban, mereka kemudian dilarikan atau dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Hingga malam ini, sebanyak 60 warga masih dalam penanganan medis dan sisanya kini sudah membaik atau sudah dipulangkan.
"121 warga yang mengalami keracunan itu, yakni 60 jiwa masih dalam penanganan medis dan 61 jiwa sudah dapat dipulangkan," ungkapnya.
Adam menambahkan, korban terdampak masih bertambah dan beberapa masih menunggu hasil laboratorium dari pihak puskesmas.
BPBD melakukan tindakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) kebencanaan dengan cara evakuasi korban.
"Kebutuhan dasar berupa veltbed dan tabung oksigen beserta regulator," jelasnya.
Abay Korban Kebakaran DPRD Makassar Sempat Beri Pelukan Terakhir untuk Ibunya Sebelum Tewas |
![]() |
---|
Sosok AKBP Indra Waspada Yuda Berani Minta Maaf untuk Kebrutalan Polisi se-Indonesia Saat Aksi Demo |
![]() |
---|
Presiden Prabowo: DPR Cabut Tunjangan hingga Kunjungan Luar Negeri |
![]() |
---|
Respons Ahmad Sahroni Usai Dua Rumahnya Dijarah: Saya Tidak Terima! |
![]() |
---|
10 Fakta Penjarahan 2 Rumah Ahmad Sahroni, Jam Tangan Rp 11 Miliar hingga Mobil Tesla Lexus Dirusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.