Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2024

Kata "Ndasmu" yang Dikatakan Prabowo, Guru Besar Sejarah UMP: Itu Biasa & Lazim Bagi Orang Banyumas

Kata "ndasmu etik" yang dicapkan Prabowo Subianto, saat Rakornas Gerindra merupakan kata yang lazim diucapkan orang Banyumas.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Guru Besar Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang juga penulis Babad Banyumas, Prof.Dr. Sugeng Priyadi M.Hum, saat ditemui Tribunbanyumas.com, Kamis (21/12/2023) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kata "ndasmu etik" yang dicapkan Prabowo Subianto, saat Rakornas Gerindra merupakan kata yang lazim diucapkan orang Banyumas.


Hal itu dikatakan oleh Guru Besar Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang juga penulis Babad Banyumas, Prof.Dr. Sugeng Priyadi M.Hum.


Menurutnya kata 'ndasmu’ merupakan kata-kata yang lazim bagi warga Banyumas. 


Ndas adalah kata yang dari Bahasa Sansekerta yang artinya lingkaran kepala.


Bagi orang Banyumas lebih lazim menggunakan kata-kata ‘ndas’ dibandingkan sirah, walaupun lebih halus. 


Karena ‘ndas’ itu ungkapan yang biasa disampaikan sebagai bentuk candaan dan keakraban dalam pergaulan.


Pada masa kanak-kanak dulu, kata-kata ndasmu, gundulmu, matamu sangat lazim digunakan.


Bahkan matamu dijadikan suatu icon kaos di Jogya dengan kemasan bahasa lain, yaitu dagadu yang artinya sama, matamu. 


Prof. Sugeng mengatakan, kata ndasmu tidak berkonotasi negatif.


Justru yang dianggap tidak sopan adalah ketika memegang kepala orang lain.


"Kalau ucapan ‘ndasmu’ itu sudah sangat biasa di Banyumas," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (21/12/2023) malam. 


Ia menjelaskan mayarakat Banyumas sangat egaliter, yaitu memandang orang sama, tidak ada yang lebih tinggi ataupun rendah. 


Terutama budaya cablaka yang kental, membuat orang Banyumas terbiasa bercanda dengan kata-kata ndasmu, gundulmu, matamu dan lainnya.


Dilihat dari kebiasaan orang Banyumas apabila sedang bercanda justru lebih ‘saru’ dari sekadar melontarkan kata ndasmu. 


Masih banyak kata-kata yang lebih ekstrim yang biasa digunakan saat bercanda.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved