Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mata Lokal Memilih

Disinggung Gibran Soal IKN, Cak Imin Berencana Sulap 40 Kota Jadi Selevel Jakarta

Gibran juga menanyakan konsistensi dukungan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN)

Editor: muslimah
Youtube Tribunnews
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam Debat Cawapres Pilpres 2024, Jumat (22/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan membangun 40 kota di Indonesia menjadi besar setara Jakarta.

"Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta," ujarnya dalam Debat Calon Wakil Presiden 2024 pada Jumat (22/12) yang disiarkan Kompas TV. 

Dengan begitu, ke depannya 40 kota tersebut mampu menampung jumlah penduduk yang masif di perkotaan, nyaman ditinggali, sarana prasarana memadai, serta memiliki lingkungan sehat. 

"Di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan," imbuhnya. 

Menurut Cak Imin, banyak kota-kota di Indonesia yang potensial untuk dikembangkan.

Sehingga pemerintah cukup memberikan dukungan sedikit anggaran untuk menumbuhkembangkannya. 

"Misalnya Pontianak satu tahun cuma Rp 1 triliun, bagaimana kalau satu tahun kita bisa investasikan pengembangan kota hingga Rp 3 triliun, Rp 5 triliun? APBN kita cukup. Apalagi kalau melibatkan berbagai cara pembiayaan yang melibatkan baik itu (investasi) swasta atau CSR," terangnya. 

Dengan memberi dukungan terhadap potensi-potensi yang sudah ada, maka pengembangan 40 kota baru dan besar ini dinilai bisa terwujud secara cepat.

"Jadi apa yang saya sampaikan selevel seperti Jakarta itu target utama, tetapi yang lebih penting dari itu adalah infrastruktur yang dibutuhkan dipersiapkan dari potensi yang sudah ada. Sehingga dalam waktu singkat 40 kota itu benar-benar sudah menggunakan potensi yang dimiliki," tutup Cak Imin.

Sementara itu, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebut cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar aneh lantaran ingin membangun kota selevel Jakarta, tetapi tidak mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Gus Muhaimin itu agak aneh ya, ingin bangun kota selevel Jakarta, tetapi tidak setuju IKN, tapi ya monggo lah ya tida apa-apa," kata Gibran saat debat Cawapres 2024 di Jakarta, Jumat (22/12). 

Gibran juga menanyakan konsistensi dukungan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Saya ingat Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini tidak konsisten," kata dia. 

Ia menambahkan, perubahan dukungan Cak Imin terhadap IKN terjadi setelah ia menjadi cawapres dari Anies Baswedan.

"Dulu dukung sekarang tidak dukung karena jadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," imbuh dia.

Adapun Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menyindir Gibran Rakabuming Raka soal pernyataannya terkait pendanaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. 

Menurut Menko Polhukam ini, dari informasi yang didapatkannya, sejauh ini belum ada satu pun investor swasta, baik pengusaha dalam negeri maupun investor asing, yang merealisasikan investasinya di IKN.

"Saya sangat tertarik ke IKN dan harus kita lanjutkan sebagai warisan dari Pak Jokowi. Tapi tadi saya tergelitik, anggaran untuk IKN (menurut paparan Gibran) itu hanya 20 persen dari APBN dan sisanya investor," beber Mahfud saat Debat Cawapres 2024 di Jakarta, Jumat (22/12). 

Memang diakui, sudah beberapa pengusaha dalam negeri yang menyatakan minatnya ikut membangun IKN.

Namun sejauh ini keseriusannya belum direalisasikan secara nyata. 

"Sejauh yang kita baca sampai sekarang belum ada satu pun investor yang masuk. Kalau ada sebutkan misalnya 2 atau 1 investor mana yang sudah masuk ke sana," ucap Mahfud MD. 

Gibran pun balik membalas dan menyebut bahwa saat ini sudah ada beberapa investor yang sudah masuk ke IKN.

Wali Kota Surakarta ini bahkan menyebut nama dua konglomerat yakni Agung Sedayu dan Mayapada. 

"Untuk menanggapi Prof Mahfud, setelah pulang debat mungkin bisa di Google, sudah banyak yang masuk, Mayapada, Agung Sedayu dan nanti akan tambah lagi," balas Gibran.
"Mungkin setelah Pilpres karena mereka pasti akan wait and see akan melihat stabilisatas politik di Indonesia, terima kasih Prof," kata dia lagi.(muhdani/agustinus/idrus/kps)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved