Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

guru berkarya

GPK HADIRKAN PEMBELAJARAN INKLUSIF DI SEKOLAH REGULER

Salah satu hak asasi setiap anak adalah memperoleh pendidikan. Dalam penerapannya tidak semua anak mendapatkan hak tersebut

Editor: Editor Bisnis
IST
Sedyo Titowahono, S.Pd., Guru SDN 02 Sokawangi, Kab. Pemalang 

Oleh: Sedyo Titowahono, S.Pd., Guru SDN 02 Sokawangi, Kab. Pemalang

Salah satu hak asasi setiap anak adalah memperoleh pendidikan. Dalam penerapannya tidak semua anak mendapatkan hak tersebut, anak berkebutuhan khusus merupakan kelompok yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hak tersebut. Selama ini pemahaman secara umum, untuk memenuhi hak pendidikan anak berkebutuhan khusus terletak pada sekolah luar biasa. Namun jauh dari itu pemerintah melalui Permendiknas no 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif mengatur tentang penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Indonesia. Artinya setiap anak dengan dugaan berkebutuhan khusus semakin mudah dalam mendapatkan pendidikan.

Mahat (2008) menjelaskan bahwa Pendidikan inklusif adalah bagian dari sistem pendidikan yang menempatkan semua siswa termasuk mereka yang memiliki disabilitas di ruang kelas reguler yang sesuai dengan usia. Untuk mewujudkan ini Kemendikbud menyelenggarakan Bimtek GPK bagi Guru sasaran untuk pemenuhan guru pembimbing khusus di sekolah regular.

Penulis telah menyelesaikan Bimtek GPK dalam dua tahap yaitu tahap penguasaan konsep dan tahap penguasaan keterampilan. Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru pembimbing khusus atau disebut GPK. GPK merupakan guru di sekolah regular yang mendapatkan tugas tambahan memberikan layanan pendidikan inklusif bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Tujuan utama dari pendidikan inklusif adalah mendidik anak berkebutuhan khusus di kelas reguler secara bersama-sama dengan anak normal dengan dukungan yang sesuai dengan kebutuhannya disekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya dan tanpa adanya diskriminatif (Stubbs, 2008).

Sebagai GPK di SDN 02 Sokawangi, penulis mengimplementasikan pada tahun pelajaran 2023/2024 semester 1. Untuk keberhasilan tugas ini penulis melakukan beberapa hal yaitu diseminasi dan sosialisasi. Diseminasi dan sosialisasi ini dilaksanakan dengan sasaran kepala sekolah,guru dan orang tua peserta didik. Kegiatan ini bertujuan untuk mencapai persamaan persepsi mengenai pembelajaran inklusif dan peran guru pembimbing khusus. Dalam layanan pembelajaran inklusif ada beberapa langkah yang dilalui.Pertama yaitu identifikasi, identifikasi merupakan langkah menemukenali setiap keunikan dan keistimewaan yang ada diri peserta didik. Dengan berkolaborasi dengan semua guru penulis melakukan identifikasi semua siswa, namun terpusat pada siswa baru yaitu siswa kelas 1 dengan jumlah 33 anak. Khusus kelas 1 penulis menggali informasi dari guru TK asal dan orang tua. Dalam tahap ini penulis menyimpulkan terdapat anak yang diduga memiliki kebutuhan khusus sebanyak satu anak di kelas satu. Dengan dugaan ADHD (Attention Deficit / Hyperactivity Disorder). Langkah kedua yaitu melakukan asesmen, dalam melaksanakan asesmen guru berinteraksi langsung dengan anak yang diduga berkebutuhan khusus melalui permainan dan percakapan guna untuk mendapatkan informasi yang akurat. Hasil asesmen selanjutnya dikomunikasikan sekolah bersama orang tua juga melibatkan tenaga ahli. Dalam kasus ini, peserta tersebut saat ini telah mendapat perawatan terapi dari tenaga ahli. Langkah ketiga yaitu membuat Planing Matrik, Planing matrik berisi strategi pembelajaran yang akan ditempuh dengan melihat kondisi dan potensi peserta didik. Langkah keempat yaitu menyusun rencana pembelajaran akomodatif, RPP ini disusun menyesuaikan kebutuhan peserta didik. Langkah kelima yaitu melaksanakan pembelajaran individu, pembelajaran individu ini dilaksanakan tanpa memisahkan peserta didik berkebutuhan khusus dengan peserta didik regular.

Selama satu semester ini peserta didik dengan dugaan ADHD telah mengalami perkembangan baik antara lain dapat berkomunikasi dengan teman dan mampu mengikuti perintah dari guru. Perkembangan baik ini tentunya merupakan hasil dari kerja sama semua pihak yaitu GPK, kepala sekolah, guru kelas dan orang tua.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved