Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Natal 2023

Sejarah Pohon Natal yang Tak Banyak Diketahui, Berasal dari Jerman Sebagai Simbol Taman Eden

Sejarah Pohon Natal yang Tak Banyak Diketahui, Berasal dari Jerman Sebagai Simbol Taman Eden

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/DWI LAYLA
Sejarah Pohon Natal yang Tak Banyak Diketahui, Berasal dari Jerman Sebagai Simbol Taman Eden 

Sejarah Pohon Natal yang Tak Banyak Diketahui, Berasal dari Jerman Sebagai Simbol Taman Eden

TRIBUNJATENG.COM - Salah satu simbol Natal yang paling dikenal adalah pohon Natal.

Apa asal mula pohon Natal yang berkaitan dengan perayaan kelahiran Yesus Kristus?

Para ahli masih belum sepakat tentang asal mula pohon Natal modern.

Indahnya pohon Natal membuat umat tak segera membubarkan diri. Tak sedikit dari mereka yang menyempatkan diri untuk selfie terlebih dahulu, bersama keluarga atau kolega.
Indahnya pohon Natal membuat umat tak segera membubarkan diri. Tak sedikit dari mereka yang menyempatkan diri untuk selfie terlebih dahulu, bersama keluarga atau kolega. (tribun jateng/ yayan isro roziki)

Baca juga: Sejarah Perayaan Tahun Baru, Ternyata Ada Kaitannya dengan Dewa-dewa di Masa Lalu

Namun, banyak yang berpendapat bahwa tradisi pohon Natal berasal dari Jerman.

Di sana, masyarakat menggunakan pohon evergreen, seperti cemara, sebagai bagian dari ritual Kristen.

Menurut laman Britannica, pohon evergreen yang juga dikenal sebagai paradise trees atau pohon surga mulai muncul di Jerman pada Abad Pertengahan.

Pohon ini melambangkan Taman Eden.

Pohon-pohon ini dihias dengan apel dan dipamerkan di rumah-rumah pada tanggal 24 Desember, hari raya Adam dan Hawa.

Selain apel, hiasan lain yang digunakan adalah lilin.

Martin Luther, seorang tokoh reformasi Kristen, adalah orang pertama yang melakukan hal ini pada Natal abad ke-16.

Dari situlah “pohon surga” berubah menjadi pohon Natal.

Pada abad ke-19, pohon Natal menjadi tradisi yang mapan di Jerman.

Ketika orang-orang Jerman berimigrasi, mereka membawa tradisi pohon Natal ke negara-negara lain, terutama Inggris.

Ratu Charlotte dari Jerman, yang menikah dengan Raja George III pada pertengahan abad ke-18, diduga adalah orang yang memperkenalkan pohon Natal pertama ke istana.

Namun, pasangan kerajaan Jerman, Albert dan Victoria, yang mempopulerkan tradisi ini di kalangan orang Inggris.

Mereka menjadikan pohon Natal sebagai bagian penting dari perayaan liburan mereka.

Pada tahun 1848, sebuah gambar keluarga kerajaan di sekitar pohon yang dihias terbit di sebuah koran London.

Pohon Natal pun menjadi hal yang umum di rumah-rumah Inggris.

Seiring dengan itu, menurut laman National Geographic, tradisi pohon Natal dari Jerman kemungkinan juga sampai ke Amerika Serikat (AS) pada akhir abad ke-18.

Ini terjadi ketika tentara Hessian bersekutu dengan Inggris dalam Perang Revolusi.

Pada tahun-tahun selanjutnya, para pendatang Jerman juga membawa tradisi ini ke AS dan, seiring waktu, tradisi ini menarik perhatian orang Amerika lainnya.

Keluarga Amerika mengadopsi pohon Natal secara lebih luas setelah tahun 1850, ketika majalah Godey's Lady's Book menerbitkan kembali gambar Natal keluarga kerajaan Inggris.

Namun, majalah ini membuat beberapa perubahan, menghapus mahkota Victoria dan ikat pinggang kerajaan Albert untuk membuatnya menjadi versi keluarga Amerika.

Tradisi menggunakan pohon Natal pun tersebar ke seluruh dunia.

Tidak hanya menggunakan pohon asli, ada juga yang menggunakan pohon buatan.

Pohon ini menjadi populer dan digantikan oleh versi buatan, seperti yang terbuat dari aluminium dan plastik.

Itulah sejarah pohon Natal pohon surga yang berhubungan dengan perayaan kelahiran Yesus Kristus.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved