guru berkarya
STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS KARAKTER
Kompetensi literasi peserta didik SMP Negeri 2 Dukuhwaru berdasarkan Rapor Pendidikan tahun 2023 sebesar 82,22 persen pada kategori baik.
Oleh: Dra. Mundiroh Guru SMP Negeri 2 Dukuhwaru, Kab Tegal
Kompetensi literasi peserta didik SMP Negeri 2 Dukuhwaru berdasarkan Rapor Pendidikan tahun 2023 sebesar 82,22 persen pada kategori baik. Artinya Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca. Walaupun demikian, kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks informasional dan teks fiksi mengalami penurunan dari tahun 2022.
Berdasarkan data tersebut penulis melakukan langkah penerapan strategi literasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis karakter di kelas IX. Strategi literasi dalam pembelajaran dilakukan agar peserta didik dapat mempelajari konten dengan mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Beers (2010), terdapat tujuh karakteristik pembelajaran yang menerapkan strategi literasi yaitu, memantau proses pemahaman teks pada tiga tahap (sebelum, ketika, dan setelah membaca), menggunakan teks multimoda selama pembelajaran, menggunakan intruksi yang jelas dan eksplisit dengan menggunakan pemodelan, menggunakan alat bantu, mengembangkan repon terhadap berbagai jenis pertanyaan, membuat pertanyaan, dan melakukan analisis, sintesis, evaluasi dan refleksi terhadap teks.
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan strategi literasi yang penulis terapkan, dilaksanakan dalam lima tahap, yaitu: sebelum membaca, orientasi terhadap teks, selama membaca teks, membaca teks kembali, dan membuat luaran membaca. Indikator keberhasilan pembelajaran ini adalah peserta didik dapat bermain peran sesuai tokoh dan karakter tokoh dalam buku. Selain itu, peserta didik dapat menjelaskan kesesuaian tokoh dan karakter yang diperankan dengan tokoh dan karakter yang ada di buku.
Pada tahap sebelum membaca, kegiatan yang dilakukan antara lain, memilih beberapa buku bacaan (berbasis karakter), menyampaikan aturan, menyampaikan fokus membaca (aestetic), menyampaikan luaran membaca (bermain peran sesuai denga isi buku), dan membagi peserta didik menjadi lima kelompok.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap orientasi terhadap teks, yaitu guru memancing minat peserta didik dengan menunjukkan cover buku, membahas cover buku meliputi judul dan tokoh yang terdapat dalam cover buku. Pada tahap selama membaca teks, perwakilan peserta didik dalam kelompok mendemontrasikan cara membaca dengan penjedaan dan kelancaran membaca yang baik. Selama membaca, guru membaca dengan sesekali berhenti pada bagian yang penting dalam cerita untuk mengecek prediksi peserta didik terkait apa isi cerita, siapa saja tokohnya, dan bagaimana karakter tokohnya. Selanjutnya pada tahap membaca teks kembali kegiatan yang dilakukan adalah menentukan bagian yang menarik dalam buku yang akan diperankan dan membahas tokoh beserta karakternya dari bagian buku yang akan diperankan.
Pada tahap membuat luaran membaca, terdapat empat kegiatan, yaitu perencanaan, implementasi, pameran/presentasi, dan evaluasi. Kegiatan pertama, yaitu perencanaan, peserta didik merencanakan tokoh dan karakter yang akan diperankan. Kegiatan kedua, implementasi, kegiatan peserta didik adalah menyusun skenario bermain peran sesuai dengan karakter tokoh dalam buku. Selanjutnya pada kegiatan ketiga, pameran/presentasi akhir.
Berdasarkan pengamatan dan penilaian penulis selama pembelajaran peserta didik tampak antusias baik dalam kegiatan membaca, berkelompok, maupun bermain peran. Pada akhir pembelajaran seluruh kelompok mampu bermain peran sesuai dengan tokoh dan karakter tokoh dalam buku. Selain itu, peserta didik juga mampu menjelaskan kesesuain tokoh dan karakter yang diperankan dengan tokoh dan karakter yang ada di buku. Dengan demikian strategi literasi dapat meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks informasional dan teks fiksi di SMP Negeri 2 Dukuhwaru.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.