Pemilu 2024
Latihan Nyoblos, Ratusan Warga Kalikalong Pati Ikuti Simulasi Pemungutan Suara
Sekira 150 warga Desa Kalikalong, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024, Selasa (26/12/2023
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Sekira 150 warga Desa Kalikalong, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024, Selasa (26/12/2023).
Kegiatan yang diprakarsai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati ini dilangsungkan di lapangan desa setempat.
Lokasi yang digunakan merupakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 Desa Kalikalong.
Simulasi dilakukan dengan prosedur dan kelengkapan sesuai Pemilu sesungguhnya.
Ada empat bilik suara yang disediakan untuk melakukan pencoblosan. Setelah mencoblos, peserta memasukkan surat suara ke lima kotak yang telah ditandai sesuai kategorinya, yaitu Presiden-Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Komisioner KPU Pati Divisi Teknis Penyelenggaraan, Khusnul Imanuddin, mengatakan bahwa pihaknya mengundang 150 warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk mengikuti simulasi ini.
"Selain itu juga DPTb sebanyak 4, satu dari DPK, dan dua disabilitas. Tapi kami menemukan di desa ini juga ada disabilitas yang masuk DPT. Sehingga kami bisa mengetahui secara riil pelayanan terhadap disabilitas di TPS," ungkap dia.
Khusnul mengatakan, pihaknya sengaja melakukan simulasi di lokasi riil, bukan di gedung atau tempat dalam ruangan (indoor) lain, karena ingin memetakan potensi hambatan di TPS.
"Sebab 14 Februari 2024 nanti, saat coblosan, diprediksi saat itu puncak musim penghujan. Kami ingin mengetahui sejauh mana teman-teman KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) bisa bersiap untuk itu," jelas dia.
Dari hasil pantauan saat simulasi, kata Khusnul, pihaknya melihat memang penyandang disabilitas punya kesulitan khusus dalam teknis pemilihan.
Namun, KPU Pati sudah berkoordinasi dengan KPPS agar pemilih disabilitas diberi pendamping untuk menentukan hak pilih.
Salah satu peserta simulasi, Supadi menilai kegiatan ini bisa membantunya memberi gambaran tata cara pemungutan suara pada Pemilu mendatang.
"Mekanismenya sangat mudah sekali, tidak berbelit-belit. Cara mencoblos juga mudah dipahami. Gambar di surat suara, terlihat jelas, tidak ada yang kabur (buram)," ucap dia.
Supadi mengatakan, dia hanya butuh waktu kurang dari dua menit untuk mencoblos lima surat suara.
"Hanya saja yang agak lama membukanya. Karena surat suaranya lebar, ada banyak partai. Untuk pemilih berusia kurang dari 50 tahun saya rasa mudah. Tapi kalau lansia mungkin agak kesulitan membuka surat suara yang lebar," kata dia.
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.