Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Pesawat Tujuan India Ditahan di Prancis karena Diduga Terlibat Perdagangan Manusia

Pesawat itu ditahan lantaran adanya sebuah informasi dari seorang penumpang yang tidak ingin disebutkan namanya.

hopperatx.com
Ilustrasi pesawat 

TRIBUNJATENG.COM, VATRY - Kamis (21/12/2023), pesawat Airbus A340 dengan tujuan Nikaragua transit di bandara Vatry, Prancis, untuk mengisi bahan bakar.

Pesawat yang mengangkut 303 penumpang itu sebelumnya lepas landas dari Uni Emirat Arab.

Pesawat itu ditahan lantaran adanya sebuah informasi dari seorang penumpang yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa para penumpang berpotensi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Baca juga: Alasan Kapal dan Pesawat Sering Hilang di Segitiga Bermuda, Arusnya Setara 300 Air Terjun

Seluruh 303 penumpang pesawat adalah warga negara India, termasuk anak-anak dan keluarga, dengan penumpang termuda merupakan seorang balita berusia 21 bulan.

Sementara itu, beberapa anak di bawah umur dalam penerbangan itu juga tidak didampingi orang dewasa, kata otoritas Prancis, terbang tanpa pendamping.

Setelah pesawat itu ditahan, para penumpang mula-mula tetap berada di dalam pesawat. Namun, kemudian mereka dipindahkan ke gedung terminal.

Pihak berwenang, petugas medis dan sukarelawan bahkan sempat memasang tempat tidur, memastikan mereka mendapat makanan dan akses kebersihan secara teratur.

Bagaimana proses penyelidikannya?

Setelah melakukan interogasi selama dua hari kepada para penumpang, kejaksaan Prancis mengizinkan mereka untuk terbang pada Minggu (24/12/2023).

Otoritas lokal dalam pernyataannya menyebut persetujuan keberangkatan diharapkan terlaksana pada Senin (25/12/2023).

Pesawat itu dioperasikan oleh perusahaan penyewaan maskapai Legend Airlines, yang berbasis di Romania.

Kepada kantor berita Associated Press (AP), tim hukum dari maskapai tersebut, Liliana Bakayoko mengatakan, mereka berharap pesawat itu dapat diberangkatkan ke Mumbai, India, pada Senin (25/12/2023) "dengan sebanyak mungkin penumpang”.

Dia memprediksi setidaknya 280 penumpang semestinya bisa berangkat.

Selain itu, dia menambahkan, 15 awak pesawat juga telah dibebaskan pada Sabtu (23/12/2023) kemarin setelah diinterogasi. Dia juga menyangkal bahwa pihaknya berperan dalam perdagangan manusia.

Apakah tujuan mereka Amerika Serikat?

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved