Berita Jepang
PENGAKUAN Koban Selamat Kecelakaan Pesawat JAL Kupikir Kami Semua akan Mati
Kepulan asap memayungi salah satu sisi landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, pada Selasa (2/1/2024) malam waktu setempat.
TRIBUNJATENG.COM, TOKYO - Kepulan asap memayungi salah satu sisi landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, pada Selasa (2/1/2024) malam waktu setempat.
Kobaran api melumat seluruh badan pesawat Japan Airlines dengan bernomor penerbangan JL516 dari Sapporo yang baru mendarat di Tokyo itu.
Pesawat yang baru beroperasi pada September 2021 itu,mengalami kecelakaan sesaat saat mendarat, lantas menabrak pesawat Penjaga Pantai Jepang yang akan mengirim bantuan bagi korban gempa.
Sebanyak 379 penumpang dan kru pesawat dinyatakan selamat dari insiden tersebut. Tapi, 5 awak pesawat Penjaga Pantai Jepang dinyatakan tewas dan 1 lainnya dalam kondisi kritis akibat kecelakaan ini.
Dari kejadian tersebut, beberapa korban Japan Airlines memberikan kesaksiannya setelah selamat dari kecelakaan itu.
Mencekam
Anton Deibe (17), seorang penumpang Japan Airlines JL516 asal Swedia, menceritakan detik-detik mencekam dari kebakaran dan tabrakan pesawat yang ia tumpangi. “Asap di kabin sangat menyengat. Benar-benar neraka,” ungkap Deibe, Dikutip dari BBC, (3/1/2024).
Setelah seluruh kabin pesawat disesaki asap panas, pintu darurat segera dibuka dan penumpang secara bergantian diminta meluncur ke lantai. Mereka lantas berhamburan mencari tempat lapang yang aman.
"Kami tidak tahu ke mana akan pergi, jadi kami langsung lari ke lapangan. Kacau sekali," kata dia.
Deibe kala itu tidak terbang sendirian.
Ia naik pesawat bersama orang tua dan saudara perempuannya. Mereka berhasil menyelamatkan diri tanpa ada yang terluka. Kisah korban selamat Japan Airline lainnya datang dari Satoshi Yamake (59).
Sesaat sebelum pesawat tabrakan dan terbakar, ia merasakan pesawat miring ke samping lalu merasakan benturan kencang.
Penumpang lain yang tidak ingin disebutkan namanya juga menggambarkan bahwa pesawat seperti bertabrakan dengan sesuatu saat mendarat.
“Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi asap," ucap dia.
Korban selamat lain yang dilaporkan oleh Kyodo News turut menyatakan, ia merasakan pesawat menabrak sesuatu dan tersentak ke atas saat mendarat.
Momen kecelakaan Japan Airlines yang terekam ponsel Rekaman detik-detik kecelakaan Japan Airlines JL516 terekam dari dalam pesawat ramai di media sosial.
Momen mencekam ini dibagikan di media sosial X dari akun @alto_maple, Selasa (2/1/2024) pukul 16.29 waktu setempat.
Dari video tersebut, kabin terlihat dipenuhi asap abu-abu dan penumpang mengalami kepanikan. Mereka menutup mulut hidung dan mulut untuk melindungi diri dari asap.
Masih di akun yang sama, video dari sisi lain menunjukkan kobaran api di sisi sayap pesawat Japan Airlines saat mendarat. Pesawat juga terlihat berguncang ketika api mulai muncul.
“Saya pikir saya akan mati,” tulis pengunggah.
Di foto lainnya, pengunggah memperlihatkan penumpang yang sedang dievakuasi dalam kondisi pesawat sedang dilalap api. Mereka turun melalui pintu darurat yang berada di bagian belakang pesawat.
Kronologi
Pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan JA13XJ awalnya berangkat dari Sapporo pada pukul 16.27 waktu setempat.
Selanjutnya, pesawat dijadwalkan mendarat di Haneda pada pukul 17.47 waktu setempat.
Pesawat berhasil mendarat di Bandara Haneda, Tokyo. Namun, pesawat tersebut tampak bertabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai Jepang.
Pesawat Penjaga Pantai itu rencananya akan menuju ke Niigata yang akan memberikan bantuan kepada korban gempa Jepang yang terjadi Senin (1/1/2024), seperti dilansir dari Japan Today.
Menurut laporan awal, pesawat Penjaga Pantai Jepang pada saat itu akan memberikan bantuan atas gempa baru-baru ini.
Semua Selamat
Seluruh penumpang pesawat Japan Airlines selamat dari maut pasca-tabrakan di Bandara Haneda, Tokyo, pada Selasa (02/01). Faktor utama keberhasilannya? Tidak ada yang repot membawa koper atau tas selama evakuasi berlangsung serta mematuhi instruksi awak kabin.
Evakuasi pesawat Japan Airlines yang bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai berjalan mulus serta menuai pujian dari banyak pihak di seluruh dunia.
Di sisi lain, pesawat penjaga pantai bernasib nahas. Lima awaknya meninggal dunia dan satu orang - diduga kapten pesawat - luka parah.
Seperti diketahui, kedua pesawat bertabrakan di Bandara Haneda, Tokyo, pada Selasa (02/01) sekitar pukul 17:40 waktu setempat.
Pakar penerbangan menyebut sikap penumpang yang tertib dan tidak membawa satupun barang bawaan selama evakuasi berlangsung merupakan “faktor utama” di balik cepatnya proses evakuasi 379 orang dari pesawat Japan Airlines.
Walaupun pesawat komersil itu sudah menjadi “bola api”, pakar penerbangan dan awak pesawat mengacungkan jempol atas kemampuan awak kabin Japan Airlines dalam menerapkan pelatihan yang mereka dapatkan serta para penumpang yang “berperilaku baik” sehingga seluruh nyawa pun selamat.
Tuai Pujian
Banyak ahli di dunia memuji keberhasilan awak kabin mengevakuasi 379 orang tanpa mengalami cedera. Semua penumpang dan kru pesawat selamat. Termasuk 8 anak-anak.
Seorang juru bicara Japan Airlines menambahkan, pesawat penumpang tersebut terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat Pasukan Penjaga Pantai Jepang di landasan pacu atau taxiway setelah mendarat.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan. Sementara itu, seorang mantan pilot komersial bernama Roger Whitefield, mengatakan adalah sebuah keajaiban seluruh penumpang dan kru pesawat Japan Airlines berhasil selamat dalam insiden tersebut.
“Kita baru saja menyaksikan keajaiban. Cara mereka mengeluarkan seluruh penumpang dari pesawat hampir di luar dugaan,” kata Roger kepada Sky News.
Ia menyebut, rekaman maupun gambar-gambar menunjukkan asap telah keluar dari salah satu pintu belakang pesawat Japan Airlines, yang berarti jarak pandang di pesawat "pasti nihil".
“Bagi kru untuk mengeluarkan semua penumpang, ini adalah sebuah keajaiban. Tidak ada dua cara untuk melakukannya,” tambahnya. (kompas/bbc/tribun)
Baca juga: Pesta Miras Malam Pergantian Tahun di Cirebon, Penyebab Tewasnya Tiga Pemuda Masih Diselidiki
Baca juga: Harga Mulai Rp 100 Ribuan, Tiket Piala Asia 2023 Sudah Bisa Dibeli Secara Online
Baca juga: CPNS 2024 sscasn.bkn.go.id Diprioritaskan Fresh Graduate dan Talenta Digital, Ini Rincian Gajinya
Baca juga: Jadwal dan Siaran Langsung Malaysia Open 2024, Mulai Main Pekan Depan
Kenapa Gaji Karyawan di Jepang Naik Tertinggi dalam 34 Tahun? Rata-Rata 5,25 Persen pada 2025 |
![]() |
---|
Rahasia Awet Muda Ala Pria Jepang: Bangkit dari Ejekan, Berubah Jadi Lebih Sehat dan Menarik |
![]() |
---|
Dewi Soekarno Lepas Status WNI karena Dirikan Partai dan Maju sebagai Caleg di Jepang |
![]() |
---|
Alokasi APBN Rp 105,72 Triliun Jateng Diharap Dukung Kebijakan Fiskal 2025 |
![]() |
---|
Lima WNI Dapatkan Penghargaan Setelah Selamatkan Lansia Jepang Tercebur Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.