Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

PDIP Minta Audit Dugaan Penggiringan Opini Pilpres Satu Putaran Lewat Survei

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengusulkan dibentuknya komite independen untuk mengaudit hasil survei yang diterbitkan sejumlah lembaga.

Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengusulkan dibentuknya komite independen untuk mengaudit hasil survei yang diterbitkan sejumlah lembaga. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengusulkan dibentuknya komite independen untuk mengaudit hasil survei yang diterbitkan sejumlah lembaga.

Hal tersebut terkait dengan dugaan soal adanya upaya menggiring opini lewat lembaga survei bahwa pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) akan berlangsung satu putaran.

"Jadi diusulkan saja nanti pembentukan semacam komite independen dari kalangan perguruan tinggi untuk mengaudit hasil-hasil survei, karena ini terkait dengan kepentingan rakyat, terkait dengan kualitas demokrasi," ujarnya, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Selasa (2/1).

"Tinggal nanti bisa diaudit mana yang betul-betul menggunakan secara metodologi benar, dan dari aspek perizinan itu juga dimungkinkan adanya suatu intervensi terhadap daerah-daerah yang dijadikan tempat responden, yang kemudian diintervensi terlebih dahulu," sambungnya.

Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Ari Bima mengatakan, pihaknya melihat adanya upaya untuk menggiring opini masyarakat bahwa pilpres 2024 akan berlangsung satu putaran. Upaya tersebut, menurutnya, dilakukan lewat hasil survei yang dipublikasikan oleh lembaga survei.

Ia menyebut, PDI Perjuangan pun sudah mengomunikasikan hal itu dengan tim pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

"Kalau komunikasi yang terkait dengan putaran, saya dengan teman-teman Komisi VI (DPR RI) dari 01, memang melihat ada satu desain untuk menggiring opini (pilpres) satu putaran. Jadi kami melihat ada lembaga survei yang diharapkan hasil-hasil itu (pilpres) satu putaran. Kami cermati betul," ucapnya, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).

Aria menuturkan, seharusnya ada langkah untuk mempertemukan langsung lembaga survei satu dengan lainnya. Sehingga bisa diuji proses pengambilan responden untuk mengetahui proses yang dilakukan sehingga bisa mencapai hasil tertentu.

"Kenapa misalnya untuk swing voters itu masih ada juga yang terlalu tinggi. Kenapa justru paslon yang disuruh komentar. Harusnya media mempertemukan antarlembaga survei untuk menguji teknologi secara akademis," bebernya.

"Nah, mengarah membentuk opini satu putaran lewat lembaga survei itu tampak jelas, sehingga satu putaran yang dibuat oleh lembaga survei. Kami mulai melihat, keluhan dari lembaga survei yang memang ingin murni untuk memotret realitas," sambungnya.

Komunikasi

Aria mengaku menjalin komunikasi dengan Timnas Amin terkait dengan pilpres 2024. Komunikasi yang dilakukan terkait dengan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meyakini pilpres 2024 bisa berlangsung satu putaran.

Ia mengungkapkan gambaran komunikasi dengan kubu Amin, di mana mereka sama-sama tidak percaya pilpres 2024 berlangsung satu putaran. Menurut dia, pilpres 2024 satu putaran hanya dibentuk melalui opini publik seperti survei.

"Kami tanya, 'lu percaya satu putaran?' 'Enggak'. 'Nah lu enggak, gue enggak'. Gitu saja. Karena gini lho, ini kan ada opini publik, dibangun lewat survei, kemudian diglorifikasi satu putaran, kemudian survei yang harusnya memotret realitas, tapi ini menggiring realitas opini yang ada. Jadi ada desain lembaga survei seolah-olah jadi satu putaran. Jangan sampai kami dengan 1 (paslon Amin-Red) menjadi panik," tuturnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid mempersilakan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto jika ingin mengusulkan komite independen untuk mengaudit hasil survei.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved