Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Cak Imin Woles Tanggapi Pertemuan Prabowo dan Jokowi: Ganjar dan PDIP Protes Soal Netralitas

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya netralitas bagi Presiden Joko Widodo dalam Pemilu 2024.

AFP
Presiden Indonesia Joko Widodo (C) berjabat tangan dengan mantan jenderal Prabowo Subianto (L) di sistem Transportasi Massal Kereta Api (MRT) yang baru diresmikan di Jakarta pada 13 Juli 2019, selama pertemuan pertama mereka sejak pemilihan umum pada 17 April. Calon presiden Indonesia yang kalah, Prabowo Subianto, pada 13 Juli mengucapkan selamat yang lama ditunggu kepada presiden petahana Joko Widodo atas kemenangan kembali dalam kontestasi politik yang sangat kontroversial. CHICARITO / AFP 

TRIBUNJATENG.COM - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, memperingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai netralitas dalam Pilpres 2024.

Cak Imin, panggilan akrabnya, menegaskan bahwa prestasi Jokowi dapat terganggu jika tidak menjaga netralitasnya selama Pilpres 2024.

Pernyataan tersebut dilontarkan sebagai respons terhadap pertemuan antara Jokowi dan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Cak Imin menyatakan, "Ya, kita harus menjaga nama beliau, kita harus terus mengingatkannya. Jangan biarkan prestasinya terganggu karena ketidaknetralan."

Ucapannya ini disampaikan saat berada di Gedung Olah Raga (GOR) Madrasatul Qur'an, Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu (6/1/2024).

Meskipun demikian, Cak Imin melihat pertemuan antara Jokowi dan Prabowo sebagai hal yang wajar antara seorang Presiden dan Menteri.

"Menteri dan Presiden biasa bertemu," tambahnya.

Cak Imin memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai pertemuan Jokowi dan Prabowo semalam.

Sementara itu, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, tampak lebih kritis terhadap pertemuan tersebut.

Ganjar menyatakan bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo merupakan bentuk keberpihakan dalam Pilpres.

Ganjar mengajak Jokowi memberikan penegasan terkait sikapnya dalam Pilpres 2024.

"Kalau menurut saya, itu sudah menunjukkan sikap yang mendukung. Lebih baik jika diakui bahwa 'Iya, saya mendukung'," kata Ganjar usai acara Deklarasi Dukungan Forum Betawi Rempug (FBR) di Cakung, Jakarta Timur, pada Sabtu (6/1/2024).

Ganjar mengkritik pertemuan Jokowi dengan kontestan Pilpres, menganggapnya melanggar etika politik.

Ia mengkhawatirkan bahwa keberpihakan Jokowi dapat membawa dampak buruk, terutama potensi penyalahgunaan kekuasaan jika tidak netral.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, juga mencermati netralitas Jokowi setelah pertemuan tersebut.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved