Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Info Lur, Mulai Besok PKL dan UMKM Bisa Jualan di CFD Simpang Gladak Solo

Mulai besok, Pedagang Kaki Lima (PKL) maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Simpang Gladak hingga Ngapeman boleh berjualan.

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Mahfira Putri Maulani
Ilustrasi Car Free Day di Jalan Slamet Riyadi Solo 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Mulai besok, Pedagang Kaki Lima (PKL) maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Simpang Gladak hingga Ngapeman boleh berjualan.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta, Heru Sunardi mengatakan wilayah tersebut masuk ke sekitar 1 hingga 4. Pihaknya akan memprioritaskan pedagang lama.

Untuk diketahui, di peraturan sebelumnya dari sektor 1 hingga 4 itu memang steril dari pedagang. Kendaraan pun boleh melintas di Jalan Jenderal Sudirman.

Heru mengatakan mulai Minggu (7/1/2024) besok, pada PKL dan UMKM sudah boleh berjualan di area Citywalk Jalan Jenderal Sudirman. Nantinya jika masih ada zona kosong akan dibuka untuk pelaku usaha baru.

"Besok Minggu (7/1) PKL maupun UMKM sudah bisa berjualan di sektor 1 sampai 4. Kita prioritaskan pedagang lama, zona yang masih kosong baru kita buka untuk pelaku baru," katanya.

Heru juga menjelaskan zona yang baru dibuka itu juga disiapkan bagi para warga kelurahan terdekat seperti Kauman dan Kemlayan, yang ingin berjualan di citywalk tersebut saat gelaran CFD.

"Itu yang diusulkan kita tata dulu, nanti ternyata ada zona kosong, sambil menunggu pelaku-pelaku yang ada di kelurahan minta mau berjualan, silakan dirangkum dulu di kelurahan nanti baru kelurahan ke dinas," tegas Heru.

Penambahan PKL Car Free Day sektor 1 sampai 4 ini dikatakan Heru karena melihat kondisi saat ini event-event yang ramai hanya di sisi barat CFD yakni Ngapeman sampai Loji Gandrung.

Event di sisi barat sangat didukung dengan adanya kuliner, jual beli pasar, fashion dan sebagainya. Sehingga event-event yang di bagian timur itu tidak pernah laku.

"Atas pertimbangan tersebut, Mas Wali Kota Surakarta mengizinkan untuk membuka area yang dulunya steril, yaitu sektor 1 sampai 4. Dengan begitu, diharapkan setelah PKL merata, event-event di sisi timur bisa ramai. terang Heru.

Pertimbangan lain ingin membangkitkan UMKM yang belum bergeliat bisa berjualan di citywalk CFD, sehingga diharapkan ekonomi lebih baik. (uti)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved