Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kota Semarang

Exit Tol Semarang Batang Dipastikan Dibangun di Wilayah Ngaliyan

Kabar gembira untuk warga Ngaliyan Kota Semarang dan sekitarnya. Sebab sebentar lagi akan dibangun exit tol Semarang Batang di Ngaliyan.

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
SMPN 16 Semarang menjadi titik rencana pembangunan Gerbang Tol Semarang-Batang di wilayah Ngaliyan.  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Kabar gembira untuk warga Ngaliyan Kota Semarang dan sekitarnya.

Sebab sebentar lagi akan dibangun exit tol Semarang Batang di Ngaliyan.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menuturkan pembangunan exit tol Ngaliyan ini dipastikan bakal terealisasi. 

"Pihak Pemerintah Kota Semarang akan berkoordinasi dengan Jasa Marga Semarang untuk membicarakan rencana pembangunan exit tol," ujar Wali Kota akrab disapa Ita saat menghadiri  Pengajian Pemberdayaan Ekonomi Masjid dan Pembukaan TPQ NU Baiturrohim di Masjid Baiturrohim RW IV Pancursari Tembalang, Minggu (7/1/2024).

Baca juga: Terdampak Tol Semarang-Batang, SMPN 16 Semarang Segera Dibangun di Sebelah Pizza Hut Ngaliyan

Baca juga: Data Fisik 560 Sertifikat Lahan Pengadaan Lahan Jalan Tol Semarang Batang Belum Diperbaiki

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Karambol di Exit Tol Krapyak Semarang, Bus Sugeng Rahayu dan 3 Mobil

Menurut informasi yang diterimanya, kata Mbak Ita saat ini desain exit tol Ngaliyan telah jadi.

Desain itu melingkupi akses keluar dan masuk tol.

"Desainnya sudah ada, nanti untuk akses keluar dan masuk," bebernya.

Ia menjelaskan, bakal ada pembebasan lahan yang dilakukan untuk pembangunan exit tol ini. 

Namun Mbak Ita memastikan anggaran pembebasan lahan dan pembangunan akan menggunakan dana dari Kementerian PUPR atau APBN. 

"Ada pembebasan lahan, nah ini dari Kementerian semua. Intinya nanti kita ketemu dulu dengan Jasa Marga," jelasnya.

Sementara warga Kelurahan Ngaliyan Sukma Krisnadi, menuturkan sebelumnya sudah ada pengukuran tanah dari pihak terkait. 

Bahkan sudah ada patok pembatas di wilayah perumahannya. Namun menurut informasi yang ada pembangunan itu batal dilakukan.

"Dulu sudah ada patok dan pengukuran, tapi menurut informasi batal ada pembangunan lanjutan," katanya.

Sukma siap jika memang proyek itu jadi dilakukan, dan rumah yang ditempatinya  terimbas. Pihaknya menginginkan pembebasan lahan yang dilakukan menggunakan sistem ganti untung

"Sebenarnya siap saja, asalkan pakai sistem ganti untung agar warga tidak rugi," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved