Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Pilu Aprizal, Juru Parkir Resmi Yang Disiksa Polisi Supaya Ngaku Preman

Nasib pilu dialami Aprizal, juru parkir resmi yang dianiaya sejumlah oknum polisi supaya mengaku preman.

Editor: raka f pujangga
Screenshot Instagram @suarakyatmedan
Juru parkir resmi Pemko Medan ngaku dijemput oleh beberapa oknum Polisi dari Polrestabes Medan, lalu digebuki. 

TRIBUNJATENG, MEDAN - Nasib pilu dialami Aprizal, juru parkir resmi yang dianiaya sejumlah oknum polisi supaya mengaku preman.

Nasib para pelaku yang merupakan anggota polisi itu langsung dijebloskan ke penjara khusus (Patsus).

Kapolrestabes Medan Kombes Teddy John Sahala Marbun mengatakan, anak buahnya yang diduga telah menyiksa Aprizal, juru parkir resmi Pemko Medan.

Baca juga: Nasib Artis Sinetron Tukang Ojek Pengkolan, Kini Jadi Juru Parkir Hidup Sendiri Tanpa Anak Istri

Namun demikian, belum dijelaskan ada berapa dan siapa saja personel yang dimasukkan ke dalam penempatan khusus.

Katanya, penempatan khusus sembari menunggu proses maupun sanksi yang akan diberikan.

Terkait dugaan penyiksaan dengan juru parkir, Teddy mengatakan sudah ada perdamaian kedua belah pihak sehingga tidak ada laporan korban ke Propam maupun ke pidana.

"Masalah tersebut sudah ada perdamaian. Oknum anggota sudah diamankan dan di patsus untuk proses lanjut,"kata Kapolrestabes Medan Kombes Tedy John Sahala Marbun, Jumat (5/1/2024).

Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial seorang pria yang mengaku juru parkir resmi Pemko Medan dipaksa masuk ke mobil patroli Polrestabes Medan lalu digebuki hingga babak belur oleh sejumlah oknum Polisi.

Dalam video, pria yang mengenakan kaus berwarna putih ini mengaku sehari-hari menjaga parkir di sekitar Jalan Gedung Arca Medan dan dia merupakan juru parkir resmi Pemko Medan atau yang bekerja kepada pihak ketiga pengelola E-parking Kota Medan.

Pria yang disebut-sebut bernama Aprizal ini pun menunjukkan wajah dan kepalanya yang memar, terluka akibat digebuki di dalam mobil.

Katanya, pascadibawa masuk ke mobil patroli, ia dibawa berkeliling sambil digebuki dan dipaksa ngaku jika dirinya preman.

"Saya dibawa jalan-jalan dan saya dipukuli di jalan. Sampai bengkak-bengkak ini (sambil memegang pipinya),"katanya.

"Tidak tahu kesalahan saya apa, pak polisi. Padahal disini saya cuma juru parkir pak. Dibilang saya pungli padahal saya punya bed pak. Saya disuruh ngaku kesalahan dan dibilang premanisme dan pungli,"sambungnya.

Pascakejadian ini, Aprizal meminta keadilan kepada Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi karena diduga terus dihajar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved