Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penadah Mobil Bodong Ditangkap

BREAKING NEWS: Lengek Squad Kelompok Penadah Mobil Bodong Asal Pati Ditangkap

Polda Jawa Tengah menangkap lima tersangka dari kelompok Lengek Squad yakni sekelompok penadah kendaraan bodong asal Pati dan Jepara.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi saat melakukan tanya jawab dengan tersangka penadah mobil bodong di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa (9/1/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polda Jawa Tengah menangkap lima tersangka dari kelompok Lengek Squad yakni sekelompok penadah kendaraan bodong asal Pati dan Jepara.

Kelima tersangka yang ditangkap masing-masing Puji Triono (29) warga Tegalharjo , Trangkil,  Pati. Suwarno (36) warga Bajumulyo Juwana, Pati.

Agung Prasetyo (38) warga Wedarijaksa,  Pati,  dan Agus Purnomo (37) Bendana, Juwana Pati. Keempatnya ditangkap ditangkap pada 30 Desember 2023.

Tersangka kelima, Muhammad Nur Syam ditangkap di Sumedang, Jawa Barat, Senin 9 Januari 2024.

"Mereka ditangkap selepas beroperasi sejak 2017. Penangkapan diakhir tahun 2023 selepas ada aduan dari Asosiasi Leasing Indonesia yang merasa dirugikan dari praktik kelompok ini," ucap Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Simamora selepas konferensi pers di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa (9/1/2024).

Hasil kerja polisi ini berhasil mengamankan 20 mobil berbagai merek. 

16 mobil hasil dari empat tersangka. Sisanya dari satu tersangka bernama Muhammad Nur Syam. 

Puluhan Mobil itu diperoleh dari sejumlah operasi penggelapan maupun kejahatan lainnya dari daerah Jawa Barat, Banten, Jakarta, Jawa Timur dan daerah lainnya.

"Saya sudah kerja sejak 2019 tidak pernah ketangkap. Dulu tidak tahu ada pidananya," ujar tersangka Agung Prasetyo (38).

Ia menyebut, telah menjual sebanyak 30 mobil. Cara jualnya lewat WhatsApp.

"Cara jual lewat WhatsApp bisa antar grup WA atau status WA," katanya.

Tersangka lainnya, Puji Triono mengatakan, membeli mobil hasil kejahatan dari Jawa Barat melalui media sosial Facebook.

"Belinya CRV Rp60 juta dijual lagi. Sudah jual 8 kali. Keuntungan permobil Rp3-5 juta," dalihnya.

Pengakuan tersangka tersebut dibantah oleh Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Simamora. "Tidak betul, penghasilan mereka sebenarnya sampai Rp30-40 juta," bebernya.

Menurutnya, mobil-mobil tersebut oleh tersangka dipalsukan pelat nomor dan STNKnya.  

Kemudian dijual di bawah harga pasaran. Semisal saja, mobil Pajero dibeli 180 juta lalu dipasarkan sebesar Rp220 juta. 

Satu tersangka bisa menjual 5 sampai 10 mobil dalam satu bulan. Mereka memperoleh mobilnya bisa melalui tangan kedua atau kreditur macet , adapula lewat tangan ketiga. 

"Mereka penadah, mobil hasil tindak pidana mereka beli lalu jual kembali ke masyarakat umum. Korbannya ada 10 perusahaan leasing yang merasa kehilangan kendaraan," katanya.


Selain jualan mobil, kata dia, kelompok ini juga solid dengan membikin grup WA Lengek Squad

Mereka ada arisan arisan perbulan dan melakukan kopi darat di Pati. 

Bahkan, dari obrolan di grup WhatsApp tersebut terkuak mereka tak takut polisi. 

"Iya kami temukan narasi di grup yaitu kalimat Jangan takut polisi kita tak mungkin ditangkap," bebernya.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi mengatakan, kelompok Lengek Squad memiliki safe house di Pati dan Jepara. 

Ada lima orang yang ditangkap dari Komplotan ini, dari lima tersangka dua di antaranya merupakan residivis kasus narkoba dan penipuan.

"Mereka terorganisir, Kelompok ini ada grup WhatsApp isinya 30 orang. Ada arisan dan alat untuk memasarkan mobil gelap. Kasus ini masih dikembangkan untuk menangkap kelompok lengek lainnya," jelasnya.

Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan polisi di antaranya mobil Pajero Sport hitam, Toyota Fortuner, BMW Mini Cooper, Mobilio, Innova, dan lainnya.

"Masyarakat yang pernah membeli barang-barang seperti ini segera serahkan
kepada pihak Kepolisian atau laporkan kepada perusahaan pembiayaan jika terjadi
overkredit, karena itu melanggar hukum," imbuh Kapolda.

Korban, Fredi (32) dari Adira Finance Semarang mengatakan, perusahan rugi tiga mobil masing-masing Fortuner seharga Rp250 juta, Innova reborn Rp350 juta, dan Brio Rp100 juta.

"Itu mobil dari angsuran macet, jadi diangsur 2-3 kali habis itu hilang," paparnya.

Para tersangka dijerat pasal 481 KUHP dan atau pasal 480 junto pasal 55 KUHP
dan atau 56 KUHP hukuman maksimal 7 tahun penjara. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved