Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebun Binatang Medan Terhempas Krisis Finasial, 3 Harimau Mati Kelaparan: Gaji Karyawan Telat

Krisis finansial yang melanda Kebun Binatang Medan, Sumatera Utara, telah menyebabkan meninggalnya tiga ekor harimau.

Tribun Jateng/Khoirul muzaki
Harimau Benggala sedang rebahan di kandang Serulingmas Zoo Banjarnegara, Senin (3/1/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Krisis finansial yang melanda Kebun Binatang Medan, Sumatera Utara, telah menyebabkan meninggalnya tiga ekor harimau.

Pada bulan November, harimau Sumatera bernama Erha menyusul kematian.

Avatar, harimau benggala, mengikuti tak lama setelahnya pada awal Desember.

Sedangkan kematian terakhir terjadi pada harimau Sumatera bernama Nurhaliza pada 31 Desember 2023.

Situasi keuangan yang sulit juga menimbulkan dampak serius terhadap karyawan kebun binatang yang tidak menerima gaji selama lima bulan dan keterlambatan pembayaran pakan satwa selama empat bulan.

Pemerintah Kota Medan diminta untuk segera menangani krisis finansial ini.

Saat ini, Kebun Binatang Medan yang dimiliki oleh Pemkot Medan terlihat terlantar dengan sebagian besar kandang satwa kosong dan rusak parah.

Taman tersebut memperlihatkan tanda-tanda keabadian, dengan rumput dan alang-alang yang tumbuh tinggi tanpa perawatan.

Jalur setapak di sekitar kebun binatang juga terlihat rusak.

Satwa yang masih tersisa, seperti harimau Sumatera, harimau benggala, gajah Sumatera, orangutan, burung merak, dan bangau tong tong, tampak dalam kondisi kurus, lemah, dan lesu.

Kondisi kandang satwa juga memprihatinkan, terlihat berkarat, bolong-bolong, dan kotor. Bahkan, di dalam kandang terdapat rumput liar yang tumbuh tinggi.

Kandang bangau tong tong juga terlihat memiliki tiga ekor anak kucing liar. Semua ini telah berlangsung sejak awal pandemi Covid-19 dan belum mendapatkan penanganan serius dari Pemerintah Kota Medan.

Puncak dari krisis keuangan ini adalah kematian tiga satwa utama, yaitu dua harimau Sumatera dan satu harimau benggala.

Manajer Medan Zoo, Pernius Harefa, mengakui bahwa mereka sedang menghadapi krisis keuangan yang serius.

Mereka tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan operasional kebun binatang dan menyediakan pakan yang memadai untuk satwa.

Pada bulan Desember 2023, Medan Zoo hanya menerima Rp 36 juta dari retribusi pengunjung, sementara biaya pakan saja mencapai sekitar Rp 80 juta per bulan.

Selain itu, ada juga biaya untuk gaji karyawan sebesar Rp 60 juta, belum termasuk biaya pemeliharaan kandang, kebersihan, listrik, air, dan lainnya.

Biaya terbesar saat ini adalah untuk pakan satwa buas, dengan hanya tersisa empat harimau Sumatera dan enam harimau benggala.

Sejak awal Desember, penyediaan pakan untuk harimau telah dibantu oleh Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI).

Namun, utang pakan selama empat bulan mencapai sekitar Rp 300 juta, sehingga perbaikan mendesak pada kandang harimau belum dapat dilaksanakan.

Pernius menjelaskan bahwa salah satu penyebab krisis keuangan Medan Zoo adalah penurunan jumlah pengunjung.

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved