Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Stasiun TV Ekuador Diserbu Orang-Orang Bersenjata saat Siaran Langsung

Selasa (9/1/2024), stasiun TV Ekuador diserbu orang-orang bersenjata. Suasana mencekam.

net
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, QUITO - Selasa (9/1/2024), stasiun TV Ekuador diserbu orang-orang bersenjata.

Suasana mencekam.

Suara tembakan dan teriakan pun terdengar ketika kru stasiun TV TC tersebut sedang melakukan siaran langsung.

Baca juga: Gedung Pencakar Langit di Jepang Tetap Kokoh Berdiri meski Diguncang Gempa, Ini Rahasianya

Orang-orang yang mengenakan balaclava dan sebagian besar berpakaian hitam terlihat memegang senjata besar dan menghampiri kru TV yang berkerumun.

Beberapa penyerang menunjuk ke arah kamera dan terdengar seseorang berteriak "tidak ada polisi".

Petugas polisi menangkap salah satu pria bersenjata
Petugas polisi menangkap salah satu pria bersenjata tak dikenal yang menyerbu ke dalam studio televisi milik negara TC saat siaran langsung, di Guayaquil, Ekuador, pada Selasa (9/1/2024). Itu terjadi sehari setelah Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat setelah melarikan diri dari penjara bos narco yang berbahaya. Suara tembakan terdengar di siaran langsung TV di Ekuador yang dilanda kekerasan ketika orang-orang bersenjata yang membawa senapan dan granat menyerbu studio tak lama setelah para gangster bersumpah akan melakukan perang terhadap rencana presiden untuk merebut kembali kendali dari teroris narkotika. (STR/AFP)

Polisi Nasional Ekuador mengatakan di media sosial bahwa mereka sedang mengevakuasi studio saluran publik tersebut di Guayaquil, memverifikasi kondisi kru di sana, dan “menciptakan kembali ketertiban”.

Polisi di Guayaquil mengonfirmasi adanya 13 penangkapan.

Di media sosial, polisi menunjukkan foto-foto pria muda tergeletak di lantai dengan tangan terikat di belakang punggung.

TC yang mengudara secara nasional berbagi situs dengan lembaga penyiaran publik lainnya, Gamavision, dan beberapa stasiun radio.

Koordinator berita dan reporter TC Leonardo Flores Moreno, menceritakan orang-orang bersenjata itu masuk melalui resepsionis di Gamavision, menyerang kru di sana dan meninggalkan dinamit.

“Kami sedang rapat dan kru sana memberi tahu kami dan kami bisa bersembunyi,” kata Flores kepada Reuters melalui pesan singkat.

Ia tidak berada di panggung saat penyerbuan.

Namun, Flores memiliki informasi bahwa dua orang di TC terluka.

“Kami tidak tahu apa yang terjadi, masyarakat gelisah, banyak rekan Gama dan TC yang bersembunyi,” kata Flores seraya menambahkan dia bisa mendengar suara helikopter di atas.

Insiden tersebut terjadi setelah penculikan sedikitnya tujuh petugas polisi dan serangkaian ledakan, sehari setelah Presiden Ekuador Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat nasional.

Noboa, putra salah satu orang terkaya di negara itu, mulai menjabat pada bulan November dan berjanji untuk membendung gelombang kekerasan terkait perdagangan narkoba di jalanan dan di penjara yang telah meningkat selama bertahun-tahun.

Noboa mendeklarasikan keadaan darurat selama 60 hari pada hari Senin (8/1/2024), memungkinkan patroli militer, termasuk di penjara, dan menetapkan jam malam nasional.

Tindakan tersebut merupakan respons terhadap kaburnya Adolfo Macias, pemimpin geng kriminal Los Choneros, dari penjara tempat ia menjalani hukuman 34 tahun, dan insiden penjara lainnya baru-baru ini, termasuk penyanderaan penjaga penjara.

Dalam keputusan terbaru yang diterbitkan pada Selasa sore, Noboa mengatakan dia mengakui adanya “konflik bersenjata internal” di Ekuador dan mengidentifikasi beberapa geng kriminal sebagai kelompok teroris, termasuk Los Choneros.

Keputusan tersebut memerintahkan angkatan bersenjata untuk menetralisir kelompok tersebut.

Tiga petugas polisi yang bekerja pada shift malam diculik di kota Machala di selatan, kata polisi di media sosial pada Selasa pagi. Sementara, petugas keempat diculik oleh tiga penjahat di Quito.

Tiga petugas lainnya diculik di provinsi Los Rios setelah sebuah patroli terkena bahan peledak.

“Tindakan ini tidak akan dibiarkan tanpa hukuman,” kata polisi, yang tidak memberikan rincian apakah para penculik telah mengeluarkan tuntutan.

Polisi mengatakan terjadi ledakan di provinsi Esmeraldas dan Los Rios, sementara kantor wali kota di kota Cuenca mengonfirmasi ledakan lain dan kantor jaksa agung mengatakan pihaknya sedang menyelidiki ledakan lain di Guayaquil.

Media lokal juga melaporkan ledakan di Loja dan Machala.

Pihak berwenang belum menjelaskan penyebab ledakan tersebut dan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Siaran Langsung, Stasiun TV Ekuador Diserbu Orang-orang Bersenjata"

Baca juga: Korea Selatan Beri Tunjangan Anak Muda Kesepian Rp7,6 Juta Per Bulan untuk Bergaul

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved