TPR Jadi Wadah Perjuangan Advokat di Jateng Bela Warga Korban Intimidasi Gawe Pemilu 2024

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Advokat dari berbagai organisasi di Jawa Tengah bergabung dan mendeklarasikan diri sebagai Tim Pembela Rakyat (TPR), Senin (8/1/2024) malam.

Para advokat yang bergabung TPR ini mempunyai misi membela masyarakat yang terintimidasi menjelang pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.

TPR dikomandoi oleh Presidium yang terdiri dari Dr. Rinto Wardana, S.H., M.H., CRA., AIIArb, Anggiat Tobing, S.H., C.H., Feince Poonis, S.H., dan Jimmy S. Mboe, S.H.

Menurut Jimmy deklarasi TPR di Jawa Tengah ini merupakan tindak lanjut dari deklarasi TPR di Jakarta pada 18 Desember 2023 lalu yang diikuti 200 pengacara. 

TPR mengambil peran mendampingi rakyat yang mengalami intimidasi, persekusi, dan pengarahan-pengarahan pilihan terhadap paslon capres dan cawapres tertentu.

"Termasuk intimidasi atau kekerasan yang diduga dilakukan aparat penegak hukum," jelasnya.

Baca juga: Kades Manjung Wonogiri Disidang di Tipikor Semarang, Diduga Selewengkan Tanah Kas Desa

Baca juga: Kades Manjung Wonogiri Tersandung Dugaan Korupsi Sewa Aset Desa, Kini Ditahan Kejaksaan

Salah satu contoh kasus intimidasi yang sedang ditangani TPR saat ini adalah dugaan kriminalisasi terhadap Kades Manjung Kabupaten Wonogiri yang disidangkan di Tipikor Semarang.

"Perkara yang menimpa kades ini bukan hanya sekadar penyimpangan penggunaan anggaran tanah kas desa tetapi kami menduga ada kepentingan politik yang dimainkan di situ," ujarnya.

Pihaknya menegaskan TPR tidak berfokus pada sengketa pemilu. Pihaknya lebih menekankan membela masyarakat yang mengalami intimidasi agar mendukung salah satu paslon peserta Pilpres 2024.

"Jadi kami lihat kasusnya seperti apa terlebih dahulu," imbuhnya.

Ia mengatakan tak hanya di Jawa Tengah,  TPR akan menggelar deklarasi-deklarasi  di beberapa provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan seterusnya.