Oknum Polsek Jalancagak Polres Subang Kecipratan Rp 300 Ribu Sekali Jalan Sindikat Jual Beli Anjing

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasus penyelundupan 226 anjing di Kota Semarang terus bergulir, dan pengakuan dari tersangka Donal Harianto (43) menciptakan kejutan di kalangan penegak hukum.

Donal mengungkapkan bahwa dirinya telah menyetor uang sebesar Rp850 ribu untuk memperoleh surat pengiriman anjing, dan polisi saat ini tengah menyelidiki kebenaran pengakuan ini.

Dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang pada Rabu (10/1/2024), Donal menjelaskan bahwa uang tersebut diberikan kepada dua lembaga di Subang untuk mengurus surat-surat yang terkait dengan penyelundupan anjing tersebut.

"Betul, saya kasih Rp850 ribu ke dua lembaga di Subang untuk urus surat, masing-masing UPTD saya bayar Rp550 ribu, dan Polsek bayar Rp300 ribu," ungkap Donal.

Dua surat yang dimaksud oleh Donal adalah surat keterangan jalan dari Polsek Jalancagak Polres Subang Polda Jawa Barat dan surat dari Dinas Peternakan dan Kesehatan UPTD Pasar Hewan.

Surat tersebut menyebutkan bahwa truk dengan nomor pelat AD1358YE membawa 226 ekor anjing, terdiri dari 131 jantan dan 95 betina, pada tanggal 6 Januari 2024.

Surat lainnya, dari Dinas Peternakan dan Kesehatan UPTD Pasar Hewan, bertanggal 6 Januari 2024, menerangkan bahwa truk AD1358YE mengirim 226 ekor anjing dengan tujuan akhir ke Solo.

Surat tersebut ditandatangani atas nama Kepala UPTD Dinas Peternakan dan Kesehatan, Binbing Dimas.

Donal menegaskan bahwa dirinya merasa aman dalam bisnis jual-beli anjing karena memiliki surat-surat dari dua lembaga resmi tersebut.

"Kalau tak ada surat saya tidak berani jalan," ucapnya.

Donal Harianto kini ditetapkan tersangka bersama empat kawannya yang membantu bisnis jual beli anjing yang telah ditekuninya selama 10 tahun.

Empat orang lainnya masing-masing Ariyoto (49)Wagimin (62) Sulasno (48)
Ervan Yulianto (29). 

Mereka berempat bekerja sebagai kuli muat ratusan anjing tersebut.

"Saya punya 11 supplier anjing di Subang, Tasikmalaya dan Sumedang. Dulu pernah di Garut tapi sekarang stoknya sudah sedikit."

"Anjing di sana cari keliling kampung. Belinya di petani, ga mungkin kalau nyulik atau nyuri karena sampai ratusan," lanjut Donal.