Berita Semarang
Belum Dioperasionalkan, Jembatan Kaca Tinjomoyo Semarang Tunggu Kajian K3, Rampung Tahun Ini
Jembatan Kaca Tinjomoyo hingga kini belum dioperasionalkan meski fisik jembatan sudah selsai bangun sejak 2022
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jembatan Kaca Tinjomoyo hingga kini belum dioperasionalkan meski fisik jembatan sudah selsai bangun sejak 2022.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang memang belum mengoperasikan karena masih dalam kajian penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, kajian K3 Jembatan Kaca Tinjomoyo Semarang ditargetkan selesai oada 2024 ini.
Penerapan K3 dinilai sangat penting memberikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
"Untuk jembatan kaca, kami memang harus memenuhi dulu k3-nya ya. Unsur K3 kami ke depankan," jelas Wing, Jumat (12/1/2024).
Terlebih, pasca adanya insiden pecahnya Jembatan Kaca The Geong diĀ Kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jateng, beberapa waktu lalu, pihaknya sangat berhati-hati dalam persiapan pembukaan wisata baru Jembatan Kaca Tinjomoyo.
Meskipun secara konstruksi dan struktur jembatan kaca di Hutan Wisata Tinjomoyo tersebut aman, menurutnya, masih banyak faktor yang dipertimbangkan untuk dioperasionalkan.
"Salah satunya K3. Insya Allah segera bisa diselesaikan 2024 ini. Setelah itu, baru dioperasionalkan," ujarnya.
Wing menekankan, potensi pariwisata memang harus dioptimalkan. Hanya saja, harus tetap dipersiapkan dan diperhitungkan secara matang. Sehingga, tidak menimbulkan kontraproduktif dengan upaya pemkot dalam mendongkrak kunjungan wisatawan.
Aspek keamanan dan keselamatan pengunjung, katanya, memang dikedepankan untuk Jembatan Kaca Tinjomoyo sesuai arahan Wali Kota Semarang.
Operasional Jembatan Kaca Tinjomoyo baru bisa dilakukan setelah penyelesaian kegiatan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 maupun APBD Kota Semarang 2024.
Selain kajian K3, ada beberapa penambahan, seperti ruas sebelah timur, sarana prasarana pendukung untuk kelengkapan operasional jembatan kaca, seperti jaring pengaman, peninggian 'safety railing', dan pemberian penyekat.
Operasional jembatan kaca juga perlu dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki sertifikasi K3, khususnya dalam pengelolaan kondisi di ketinggian.
"Jadi, tidak asal K3 biasa saja. Harus memiliki keahlian dan kemampuan dalam mengelola di ketinggian. Biasanya temen-temen dari 'climbing', panjat tebing yang memiliki sertifikasi seperti itu. Ini sedang proses tahapan," tambahnya. (eyf)
Gagal Penuhi Target Emas, Kontingen Catur Jateng Sebagai Tuan Rumah Pomnas XIX Hanya Raih Segini |
![]() |
---|
BSB Village Gelar Pasar Rasa, Buka Akses Danau dan Lepas 16.000 Benih Ikan |
![]() |
---|
Siap-siap! Warga Diminta Tampung Air di Tandon, 2 Hari Ada Perbaikan Intake Jatibarang Semarang |
![]() |
---|
Momen Langka Terpidana Korupsi Mbak Ita dan Suami Diizinkan Ke Luar Lapas Semarang Hadiri Pernikahan |
![]() |
---|
Bus Trans Semarang Tanpa Penumpang Kecelakaan Tunggal Saat Uji Coba di Mijen: Diduga Rem Blong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.