Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penyelundupan Anjing

Fakta Mengejutkan Konsumsi Daging Anjing di Solo, Perhari Bisa 100 Ekor! Jumlah Warung Terungkap

Fakta itu terungkap setelah polisi menyelesaikan kasus penyelundupan 226 anjing dari Subang, Jawa Barat dengan tujuan Solo, Jawa Tengah.

Editor: rival al manaf
Iwan Arifianto.
Petugas saat melakukan evakuasi terhadap ratusan anjing hasil dari penangkapan Polrestabes Semarang di Gerbang Tol Kalikangkung.  

TRIBUNJATENG.COM - Terungkap fakta mengejutkan tentang konsumsi daging anjing di Kota Solo Jawa Tengah.

Fakta itu terungkap setelah polisi menyelesaikan kasus penyelundupan 226 anjing dari Subang, Jawa Barat dengan tujuan Solo, Jawa Tengah.

Penyelundupan itu digagalkan jajaran Polrestabes Semarang.

Baca juga: Kisah Cinta Karyawati dan Bosnya, Atasannya Rela Pindah Agama Sebelum Pernikahan Digelar

Baca juga: Kisah Pilu Sahrini Tertidur Pulas Tak Bangun Lagi, Dibunuh Ibunya Sendiri

Donal Harianto (duduk paling kiri) penyuplai ratusan ekor anjing ke wilayah Solo Raya bersama empat temannya. Kini, mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelanggaran peternakan dan kesehatan hewan, di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024).
Donal Harianto (duduk paling kiri) penyuplai ratusan ekor anjing ke wilayah Solo Raya bersama empat temannya. Kini, mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelanggaran peternakan dan kesehatan hewan, di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024). (TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto)

Ratusan anjing tersebut akan dijadikan olahan makanan di sejumlah warung di Solo.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Solo, Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan tingkat konsumsi daging anjing di Solo mencapai 100 ekor per hari.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ada 27 warung makan yang menjual menu daging anjing.

“Kalau di kami data yang ada warung ada 27. Kurang lebih 90-100 ekor per hari,” paparnya, Kamis (11/1/2024), dikutip dari TribunSolo.com.

Meski daging anjing berbahaya bagi tubuh, namun sejumlah masyarakat di Solo tetap mengonsumsinya.

“Ditengarai ada bakteri di dalam anjing yang bisa menular pada manusia,” lanjutnya.

Ia mengatakan selama ini tidak ada pengawasan yang ketat dalam peredaran daging anjing ke 27 warung.

Hal yang bisa dilakukan petugas hanya menegur, lantaran tidak ada larangan menjual daging anjing.

“Kita pendekatannya komunikasi dan edukasi. Kalau masalah itu sosialisasi dengan para penjual daging anjing dan masyarakat mengenai efek negatif mengenai konsumsi daging anjing,” beber dia.

Menurutnya memakan daging anjing bagi sebagian warga Solo sudah menjadi kebiasaan.

“Namun sampai saat ini belum begitu berhasil karena budaya kesukaan masyarakat dari kita yang menyukai konsumsi daging anjing," kata dia.

"Dari Jawa Barat masih masuk ada semacam kebutuhan konsumen dan produsen sehingga masih berlangsung,” tambah dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved