Pemilu 2024
Ratusan Kader PDIP Majalengka Pamit: Kami Ikut Arah Politiknya Pak Jokowi dan Bang Ara
Keputusan para kader Majalengka keluar dari PDIP itu mereka ambil seiring hengkangnya politisi senior Maruarar Sirait dari partai tersebut.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kader sayap partai dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, berbondong-bondong pamit dari partai berlogo banteng moncong putih itu.
Setidaknya ada 150 kader Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka kemarin, mendatangi Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Majalengka untuk menyatakan mundur dari partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.
Keputusan para kader Majalengka keluar dari PDIP itu mereka ambil seiring hengkangnya politisi senior Maruarar Sirait dari partai tersebut.
Bendahara TMP Kabupaten Majalengka, Dena M Ramdan mengungkapkan ia bersama kader-kader binaannya sejak 2009 itu mengikuti keputusan Maruarar Sirait yang merupakan mantan ketua Umum DPP TMP yang juga mengundurkan diri dari PDIP.
Baca juga: Maruarar Sirait Keluar dari PDIP, Ganjar: Mungkin Gabung Kelompoknya Pak Jokowi
Baca juga: Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Selain itu, mereka juga mengaku akan mengikuti keputusan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga memutuskan mundur sebagai kader organisasi sayap partai berlogo banteng moncong putih itu.
"Kami akan mengikut arah politiknya Pak Jokowi dan Bang Ara," kata Dena M Ramdan di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Majalengka, Jalan Pemuda, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (16/1).
Dena mengatakan keputusan tersebut telah dipikirkan matang-matang berdasarkan hasil diskusi dengan orang tua hingga 150 kader yang kali ini menyatakan mundur.
Menurut Dena, Ara, sapaan akrab Maruarar, adalah sosok panutan bagi kader-kader TMP. Maka itu mereka memutuskan mengikuti langkah Ara mundur dari PDIP.
"Kami telah merasakan dan melihat track record beliau. Kontribusi Bang Ara untuk Majalengka sangat besar, dan Pak Jokowi juga memberikan kontribusi luar biasa bagi Indonesia," kata Dena.
Ara adalah anak dari Sekretaris Jenderal pertama PDI Sabam Sirait. Dia berkarier di PDIP sejak 1999. Jika bapaknya adalah salah satu pendiri PDI, maka Ara merupakan pendiri organisasi sayap PDIP Taruna Merah Putih (TMP). Dia juga beberapa kali duduk di Senayan sebagai perwakilan PDIP.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Kabupaten Majalengka, Karna Sobahi, tak mempermasalahkan keputusan yang diambil 150 kader Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka.
Karna Sobahi mengatakan, harus saling menghargai meski ada perbedaan sikap, pilihan, maupun pandangan politik.
Dan, menurutnya, perbedaan itu merupakan hal yang biasa dalam demokrasi.
Namun, saat ditanya kemungkinan mundurnya 150 kader TMP bakal memengaruhi perolehan suara PDIP di Pemilu 2024, Karna hanya menjawab, "Masyarakat yang menentukan."
Ia mengatakan, mundurnya kader TMP itu pun merupakan bagian dari dinamika dalam demokrasi. Sehingga setiap keputusan yang diambil harus dihargai.
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.