Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal Hari Ini

Harap-harap Cemas Nasabah Koperasi LPN, Sugito: Uang Tabungan Hasil Jualan Bakso Tak Bisa Diambil

Sugito (50) warga Nagari Pulau Mainan, Kecamatan Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya mengatakan, memiliki tabungan Rp 113 juta di Koperasi LPN.

Editor: deni setiawan
SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI penggelapan uang nasabah koperasi. 

Menurut Sugito, uang yang disimpannya di Koperasi LPN itu merupakan hasil jualannya sebagai pedagang bakso.

Sugito menabung bertujuan untuk dana masa depan dan jika ada kebutuhan mendadak.

"Dulu saya pernah menarik uang di tabungan."

"Sebanyak Rp 5 juta."

"Saat itu masih aman."

"Sekarang uang yang saya tujukan untuk dana masa depan itu tidak bisa diambil lagi," kata Sugito.

Sugito berharap pengurus koperasi bisa mengembalikan uangnya dan nasabah lain.

"Orang menabung jelas untuk masa depan dan antisipasi kebutuhan mendadak."

"Kasihan banyak nasabah yang lemah, orangtua, dan tabungannya hanya Rp 1 juta."

"Sekarang tidak kembali," kata Sugito.

Baca juga: Nasib 50 Warga Cikadu Cianjur Korban Penipuan Umroh Murah, Biaya Keberangkatan Cuma Rp 6 Juta

Baca juga: Polisi Jadi Korban Penipuan Bisnis Fiktif, Kerugian Capai Rp1 Miliar

Kasus Masih Diselidiki Polisi

Sebelumnya diberitakan, Polda Sumbar sedang mengusut kasus dugaan penggelapan dana nasabah koperasi Lumbung Pitih Nagari di Dharmasraya.

"Saat ini kasus sedang diproses di Polda Sumbar."

"Sebelumnya ada di Polres Dharmasraya."

"Karena sudah menjadi atensi, kasusnya kami tarik ke Polda Sumbar," kata Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (19/1/2024).

Kasus itu dilaporkan pada September 2023 dan satu bulan kemudian naik ke tingkat penyidikan.

"Sudah sidik."

"Belum ada tersangkanya karena kami masih kembangkan kasusnya," jelas Irjen Pol Suharyono.

Menurut Irjen Pol Suharyono, karena saat ini kasusnya masih dalam sidik dan belum ada tersangka, pihaknya belum merinci modus pelaku dalam melakukan kejahatan.

"Untuk sekarang masih dugaan investasi bodong."

"Kami masih sedang sidik dan menggalinya," tegas Irjen Pol Suharyono.

Sementara anggota DPR RI Andre Rosiade mengatakan, pihaknya mendapat keluhan dan aspirasi dari masyarakat saat berkunjung ke Dharmasraya beberapa waktu lalu.

"Saat berkunjung ke Dharmasraya, saya bertemu warga yang menjadi korban koperasi itu."

"Mereka mengadu, ada tukang jamu, pedagang."

"Uangnya ada Rp 500 ribu, Rp 1 juta, ada Rp 5 juta."

"Uangnya bertahun-tahun terbenam," jelas Andre Rosiade.

Menyikapi aspirasi itu, kata Andre, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polda Sumbar dan Kementerian Koperasi dan UKM.

"Alhamdulillah, respons Kapolda Sumbar dan Menteri sangat bagus dan langsung tanggap," jelas Andre Rosiade.

Terpisah, Deputi Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi mengatakan telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi.

"Kami turun ke Sumbar."

"Kami dukung langkah kepolisian mengusut tuntas kasus ini," kata Zabadi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Salah Satu Korban Penggelapan Dana Koperasi Rp 15 M, Uang Dijemput dari Rumah ke Rumah"

Baca juga: Herman Perampok Bersenjata di Batam Batal Masuk Bui, Meninggal Dihajar Massa Usai Tikam Korban

Baca juga: Bocah 2 Tahun di Bogor Meninggal Disengat Tawon, Bidan Sempat Sarankan Dirawat di RS Tapi Diabaikan

Baca juga: The Next Antony, Kabarnya Bakal Dilepas Manchester United, Barcelona Langsung Wellcome

Baca juga: Jordi Amat Ibaratkan Perang, Timnas Indonesia dan Vietnam Sama-sama Masih Nol Poin dan Ingin Menang

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved