Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Inilah Terobosan Baru Ponpes Balekambang Jepara: Hadirkan Gus Nasrul, Bedah Kitab Ushul Fikih

Bedah kitab kuning dilaksanaan karena dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan keilmuan para santri, khususnya di Ponpes Balekambang Jepara.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
KH Nasrulloh Afandi mengisi seminar dan bedah kitab kuning ilmu ushul fikih yaitu kitab al-Luma’ karya Imam Asy-Syaerozi yang digagas Pondok Pesantren Balekambang Jepara, Jawa Tengah bekerja sama dengan Ma’had Aly TBS Kudus mengadakan pada, Kamis (18/1/2024) di kampus Mahad Aly Balekambang. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kegiatan bahtsul masail atau musyawarah kitab di pondok pesantren merupakan hal yang biasa dilakukan para santri

Terobosan baru dilakukan Ponpes Balekambang Jepara bersama Ma’had Aly TBS Kudus dengan mengadakan seminar dan bedah kitab kuning ilmu ushul fikih yaitu kitab al-Luma’ karya Imam Asy-Syaerozi pada Kamis (18/1/2024) di kampus Mahad Aly Balekambang.

Kegiatan tersebut sebagai upaya menjaga identitas dan khazanah pondok pesantren, perguruan tinggi Ma’had Aly dan Madrasah Salafiyah di bawah naungan Ponpes Balekambang Jepara.

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari pakar Maqashid Syariah Indonesia, DR KH Nasrulloh Afandi, juga sebagai Doktor Maqashid Syariah Summa Cum Laude Universitas al-Qurawiyin Maroko.

Baca juga: Razia Knalpot Brong di Sekolah, Polres Jepara Jaring 20 Sepeda Motor Milik Pelajar

Baca juga: 148 Eselon III dan IV di Kabupaten di Jepara Bakal Dimutasi

Nasrulloh Afandi atau biasa disapa Gus Nasrul mengulas profil singkat Imam Asy- Syaerozi sang pengarang kitab tersebut.

Yaitu sebagai tokoh madzhab Syafi’i yang sangat moderat dalam menulis kitab ushul fikih tanpa tendensi madhab.

Gus Nasrul yang juga Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) mengatakan, hampir semua pondok pesantren di Indonesia mempelajari kitab ushul fikih. 

Dia menyampaikan, jika santri ponpes mengaji kitab fikih Sulam Taufiq karya Imam Nawawi Banten, dilanjutkan jenjang berikutnya mengaji kitab fikih Fathul Qorib karya Qadhi Abi Suja’.

Dalam ilmu Nahwu, santri yang mengaji kitab Al-Jurumiyah dilanjutkan dengan mengaji kitab Al-Imrithi.

Maka, dalam ilmu ushul fikih, santri yang mengaji kitab al-Waroqot karya Imam al-Juwaeni, dilanjutkan dengan mengaji kitab ushul fikih al-Luma' karya Imam Asy-Syaerozi.

KH Nasrulloh Afandi mengisi seminar dan bedah kitab kuning ilmu ushul fikih yaitu kitab al-Luma’ karya Imam Asy-Syaerozi yang digagas Pondok Pesantren Balekambang Jepara, Jawa Tengah bekerja sama dengan Ma’had Aly TBS Kudus mengadakan pada, Kamis (18/1/2024) di kampus Mahad Aly Balekambang.
KH Nasrulloh Afandi mengisi seminar dan bedah kitab kuning ilmu ushul fikih yaitu kitab al-Luma’ karya Imam Asy-Syaerozi yang digagas Pondok Pesantren Balekambang Jepara, Jawa Tengah bekerja sama dengan Ma’had Aly TBS Kudus mengadakan pada, Kamis (18/1/2024) di kampus Mahad Aly Balekambang. (TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM)

"Kitab ushul fikih al-Luma' karya Imam Asy-Syaerozi ini yang kami bedah," Gus Nasrul dalam keterangannya melalui Tribunjateng.com, Jumat (19/1/2024). 

Nasrulloh Afandi yang juga sebagai Wakil Ketua Komisi Kerukunan Antar Ummat Beragama MUI pusat menerangkan, di antara keunggulan kitab ushul fikih al-Luma' adalah dipelajari oleh lintas madhab. 

Karena meski Imam asy-Syaerozi sang pengarang kitab merupakan tokoh madhab Syafi’i, namun tidak ada fanatisme unsur madhab Syafi’i di dalam kitabnya. 

"Berbeda dengan kitab lainnya. Misalnya saja kitab Tanqichul Ushul fi Ilmi Ushul karya Imam Abi Al-Abbas yang sarat dengan corak Madzhab Maliky."

"Dulu kitab itu menjadi mata kuliah saya di Maroko," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved