Berita Solo
Pascapenangkapan Pengepul, Seratusan Pedagang Daging Anjing di Solo Raya Minta Keadilan
Para penjual daging anjing di Solo Raya tidak berjualan semenjak pengepul anjing, Donal Harianto warga asal Gemolong, Sragen ditangkap polisi.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Para penjual daging anjing di Solo Raya tidak berjualan semenjak pengepul anjing, Donal Harianto warga asal Gemolong, Sragen ditangkap polisi.
Para penjual mengaku tidak memiliki pemasukan selama tiga pekan terakhir. Mereka meminta pemerintah tidak serta merta melarang menjual daging anjing, namun juga memberi solusi.
Setidaknya ada seratusan warung yang menjual daging anjing di Solo yang merasakan imbasnya. Mereka masuk dalam Paguyuban Pedagang Daging Anjing se Solo Raya.
Ketua Paguyuban Pedagang Daging Anjing se Solo Raya, Agus Triyono mengatakan selama tiga pekan lebih dirinya dan teman-teman penjual daging anjing tidak memiliki pemasukan.
"Saya selaku ketua paguyuban dari kuliner daging anjing kalau bisa pemerintah memberi solusi yang baik untuk kawan-kawan pedagang."
"Bagaimana caranya bisa menjaga kelangsungan hidup, karena kita juga butuh makan, merawat anak serta membiayai sekolah. Belum pembiayaan di bank," kata Agus, Sabtu (20/1/2024).
Agus mengaku, selama berjalan dirinya dan teman-teman mendapatkan stok anjing dari pengepul dimana tidak lain ialah Donal warga Gemolong, Sragen.
"Kami pedagang stok dari pengepul di Gemolong itu. Setelah di stop maka kita tidak bisa berjualan lagi selama tiga minggu," imbuhnya.
Ia mengaku, selain Solo anggotanya berasal dari wilayah Solo raya meliputi di Karanganyar, Sragen, Sukoharjo dan Klaten. Saat ini dirinya hanya bisa pasrah dan menunggu kebijakan dari pemerintah.
"Kita cuma bisa pasrah dan mengharap kepada pemerintah untuk bisa menaungi dan meregulasi masalah perdagangan daging guk guk," harapnya.
Agus mengaku selama berjualan dirinya hanya menjual satu ekor anjing. Jumlah berbeda tentunya juga di masing-masing warung. Ia membuka usaha daging anjing di Nusukan, Solo.
Ia mengaku selama tidak berjualan tiga minggu banyak pembeli yang mencari daging anjing. Namun kini ia tidak bisa berjualan lagi.
Hal yang sama disampaikan, Sudarsih. Ia mengaku untuk berganti jenis jualan tidak bisa langsung berubah. Selain itu jika jualan tidak laku harus kembali memikirkan modal.
"Saya mohon kepada pemerintah siapapun di manapun berada meminta keadilan yang seadil-adilnya. Bagaimana kita bisa tetap mencari nafkah yang layak," katanya.
Ia meminta kepada pemerintah dan pecinta anjing agar duduk bersama mencari solusi terbaik dan seadil-adilnya.
"Kalau memang menutup atau tidak boleh makan daging anjing apa bagaimana tolong beri solusi, tolong beri waktu jangan langsung seperti membalikkan telapak tangan kasihan semua jadi saya mohon kebijaksanaan," tutupnya. (uti)
Detik-detik Jokowi Menirukan Pidato "Gebrak Meja" Ala Prabowo Subianto di Sidang PBB |
![]() |
---|
Terungkap Alasan Jokowi Bersedia Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy |
![]() |
---|
Hasan Nasbi Menghadap Jokowi Usai Dilantik Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Cegah Keracunan MBG, Wali Kota Solo Usul Orang Tua Boleh "Inspeksi Mendadak" ke Dapur |
![]() |
---|
10 Foto Terbaik Dipamerkan di Pameran Fotografi di Stasiun Solo Balapan dalam Rangka HUT ke-80 KAI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.