Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Disperkim Kota Semarang Akan Bangunkan 10 Rumah Warga Rp 40 Juta Per Unit

Disperkim akan membangunkan 10 rumah warga dengan anggaran Rp 40 juta per unit. Ini merupakan bagian dari program rehab rumah tidak layak huni (RTLH)

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo - Disperkim Kota Semarang akan membangunkan 10 rumah warga dengan anggaran Rp 40 juta per unit. Ini merupakan bagian dari program rehab rumah tidak layak huni (RTLH).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang akan membangunkan 10 rumah warga dengan anggaran Rp 40 juta per unit. Ini merupakan bagian dari program rehab rumah tidak layak huni (RTLH). 

Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo mengatakan, program RTLH dianggarkan sebesar Rp 15,53 miliar pada APBD 2024.

Tahun ini, ada inovasi baru dalam program RTLH yaitu membangunkan 10 rumah sejak awal. Artinya, tidak hanya rehab melainkan membangunkan dari awal. Masing-masing rumah dianggarkan Rp 40 juta. 

"Rumah yang parah banget dirobohkan, dibuatkan baru. Atau, yang belum punya rumah, kondisinya miskin, kami buatkan. Anggaran Rp 40 juta per rumah. Hanya 10 rumah," papar Yudi, Minggu (21/1/2024). 

Sedangkan lainnya, sambung dia, program rehab RTLH seperti biasanya dengan anggaran Rp 20 juta per rumah. Pada 2023 lalu, sebanyak 1.646 RTLH telah diintervensi. Pada tahun ini, pihaknya belum dapat memastikan berapa total RTLH yang akan digarap. Hanya saja, Pemerintah Kota Semarang telah menganggarkan untuk merehab sekitar 500 unit RTLH


"Tahun ini total belum pasti karena masih nunggu dana dari provinsi dan pusat. Kalau dr Pemkot APBD sekitar 500 unit," sebutnya. 


Lebih lanjut, Yudi menjelaskan, program rehab RTLH ini merupakan bagian dari upaya pengentasan kawasan kumuh di ibu kota Jawa Tengah. Dia menyebut indikator kawasan kumuh antara lain RTLH, tidak tersedianya air bersih, dan sanitasi lingkungan yang belum baik. Tiga hal itu diharapkan terus berkurang agar kawasan kumuh di Kota Lunpia juga semakin berkurang.


"Fokusnya kemarin kami di Bandarharjo, Kuningan, Tanjungmas, Dadapsari, wilayah Semarang Utara," rincinya. 


Menurutnya, luasan kawasan kumuh di setiap kelurahan saat ini sudah kecil. Tinggal di Kuningan, sebut dia, masih ada, 1,6 hektare kawasan lumuh. Pihaknya berupaya mengintervensi kawasan tersebut. 


Meski demikian, bukan berarti pihaknya tidak memperhatikan kelurahan lainnya. Program RTLH diperuntukkan untuk seluruh wilayah di Semarang. 


"Seluruh kecamatan ada. Kami melayani permintana saja. Itu kewalahan. Antrean kami ada 4.400an rumah, selalu tambah," ucapnya. 


Pengajuan RTLH, sambung Yudi, melalui kelurahan. Lurah diharapkan aktif monitoring wilayahnya sehingga bisa mengetahui mana saja yang membutuhkan program RTLH. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved