guru berkarya
Peran Keluarga Terhadap Pendidikan Anak
Salah satu peran orang tua dalam pendidikan anak yaitu pembentukan karakter. Salah satu pembentukan karakter yakni mengajarkan kemandirian pada anak
Oleh: Castiah, S. Pd., Guru SMPN 1 Kandangserang Kabupaten Pekalongan
Salah satu peran orang tua dalam pendidikan anak yaitu pembentukan karakter. Salah satu pembentukan karakter yakni mengajarkan kemandirian pada anak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Anak dilatih untuk tidak begitu tergantung pada orang tua. Hal yang dilakukan orang tua dalam menstimulasi pola perkembangan anak berbeda-beda. Perbedaan dipengaruhi oleh pekerjaan orang tua karena ada orang tua yang mempunyai waktu bekerja penuh dalam sehari dan hanya memiliki waktu di malam hari saja saat mengajarkan anaknya. Kendala yang dihadapi oleh orang tua saat memberikan pembelajaran pada anak terkadang anak tidak mau mendengarkan perintah orang tua, disebabkan tingkat pendidikan anak yang masih labil dan juga tergantung pada kemauan anak sendiri. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.
Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan yang mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Orang tua berperan sebagai pembentuk pribadi anak melalui interaksi interpersonal sehingga pola tingkah laku anak akan ditentukan bagaimana orang tua mengasuhnya.
Jalinan hubungan anak dengan orangtua dan anggota lain sering dianggap sebagai sistem atau jaringan yang saling berinteraksi. Sistem tersebut berpengaruh pada anak, baik langsung ataupun tidak langsung. Sikap dan cara pengasuhan anak oleh orangtua bukan hanya sebatas dalam pemenuhan kebutuhan fisiknya saja, melainkan peran pendidikan keluarga itulah yang sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dalam meyakini nilai-nilai dan persepsi budaya dalam masyarakat. Ayuba (2015: 34) menjelaskan bahwa keluarga merupakan pendidik pertama dan utama yang di mana anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah daripada di luar rumah, sehingga dibutuhkan pengawasan serta perhatian lebih dari orang tua, terutama di bawah anak berusia 6 tahun.
Perkembangan diri anak, pertumbuhan kemauan dan daya kritisnya serta cara pengolahannya terhadap lingkungan itu tidak berlangsung sendirian, melainkan terekam pula didalamnya pengaruh yang diterimanya dari penangkapan dan penghayatan atau persepsinya terhadap situasi keluarga yang dihidupinya sejak dini. Lingkungan keluarga yang kiranya memungkinkan disenangi oleh anak ialah lingkungan keluarga yang diliputi suasana kebersamaan dan kasih sayang dalam lingkungan pribadi setiap anggotanya. Dalam suasana yang demikianlah yang menjadi tempat berorientasi bagi semua anggotanya, lebih-lebih bagi anak. Dalam pendidikan keluarga hendaknya menciptakan suasana yang mengundang anak untuk belajar dan mengarahkan dirinya kepada perkembangan dan pertumbuhan serta pembentukan karakternya. Jika keluarga gagal dalam melaksanakan proses tumbuh kembang dan pembentukan karakter pada anak, maka institusi-institusi lainnya akan sulit untuk memperbaikinya. Kegagalan sebuah keluarga dalam melaksanakan proses tumbuh kembang dan pembentukan karakter pada anak akan berakibat pada masa depannya.
Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah dan bersatu. Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah disebut keluarga batih. Sebagai unit pergaulan terkecil yang hidup dalam masyarakat, keluarga mempunyai peranan-peranan tertentu.
. Secara umum kehadiran anak dalam keluarga dapat dilihat sebagai faktor yang menguntungkan orang tua dari segi psikologis, ekonomis dan sosial. Secara psikologis orang tua akan bangga dengan prestasi yang di miliki anaknya. Secara ekonomis orangtua menganggap anak adalah masa depan bagi mereka. Dan secara sosial mereka dapat dikatakan sebagai partner atau sahabat bagi orang tua.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Metode Demonstrasi |
![]() |
---|
Metode Bercerita Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan |
![]() |
---|
Project Based Learning Strategi Meningkatkan Kreativitas Anak |
![]() |
---|
Peningkatan Budi Pekerti Anak melalui Metode Bercerita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.