Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pengusaha Kopi Disergap Kawanan Perampok Bersenjata Api saat Berkendara Bawa Uang Rp342 Juta

Pengusaha kopi asal Kediri menjadi korban perampokan di perbatasan Jombang-Mojokerto, Senin (22/1/2024) malam.

Shutterstock
Ilustrasi perampok 

TRIBUNJATENG.COM, MOJOKERTO - Pengusaha kopi asal Kediri menjadi korban perampokan di perbatasan Jombang-Mojokerto, Senin (22/1/2024) malam.

Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto, Jawa Timur, menjelaskan kronologi kejadian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, uang ratusan juta yang dibawa kabur kawanan perampok diduga hendak ditukarkan dengan uang palsu.

Baca juga: Terlilit Utang, Petugas Cleaning Service Otaki Pembobolan Gedung UMI Makassar

“(Pengakuan) sementara (uang) mau tukar itu, ditukar dengan upal (uang palsu) atau apa, kita belum mendalami (pengakuan) itu,” kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali, saat dikonfirmasi, Rabu (24/1/2024) malam.

Peristiwa perampokan dialami Joko Joko Suprianto (59), pengusaha kopi rempah asal Kediri, Jawa Timur, Senin (22/1/2024) malam.

Bersama temannya, Arifuddin, Joko menjadi korban perampokan saat berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Jombang dengan Mojokerto.

Lokasi kejadian berada di antara Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, dengan Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Kawanan perampok berjumlah sekitar 6 orang yang menyergap Joko dan Arifuddin, berhasil merampas tas ransel yang dibawa Joko, serta mengambil tas yang ditenteng Arifuddin.

Dalam ransel yang dibawa Joko terdapat uang sebesar Rp 250 juta.

Sedangkan tas yang dibawa Arifuddin berisi uang Rp 100 juta.

Imam Mujali mengungkapkan, berdasarkan pengakuan Joko kepada polisi, uang dalam ransel yang dibawa olehnya merupakan titipan dari temannya sesama pengusaha.

Namun, lanjut Imam, uang tersebut telah berkurang menjadi Rp 242 juta karena Rp 8 juta telah digunakan Joko.

Sedangkan uang sebesar Rp 100 juta di dalam tas yang dibawa Arifuddin merupakan uang milik Joko, hasil dari usaha kopi rempah. 

“Totalnya Rp 342 juta, bukan Rp 350 juta.

Yang Rp 8 juta dipakai untuk kebutuhan dia, Joko.

Miliknya dia itu Rp 100 juta, lalu yang Rp 242 juta itu milik temannya,” ungkap Imam.

Adapun pemilik uang yang merupakan teman Joko belum bisa diperiksa polisi karena sedang sakit.

Dijelaskan Imam, sebagai korban perampokan, Joko dan Arifuddin telah menjalani pemeriksaan di Polres Mojokerto.

Menurut pengakuan korban, tutur Imam, uang yang dibawa Joko akan dipergunakan untuk berhubungan dengan seseorang terkait urusan pekerjaan.

 Namun, lanjut dia, belum diketahui pasti jenis pekerjaan atau berhubungan dengan siapa karena transaksi yang hendak dilakukan tersebut menjanjikan tawaran keuntungan 1,5 kali lipat.

“Bilangnya untuk proyek.

Nggak tahu nanti dijadikan proyek atau apa, ini masih kita dalami.

Motifnya untuk proyek atau untuk tukar uang palsu atau apa, ini masih kita dalami,” ujar Imam.

Cerita perampokan

Sebelumnya diberitakan, Joko Suprianto (59), pengusaha kopi rempah asal Kediri, Jawa Timur, menjadi korban perampokan saat berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Jombang dengan Mojokerto, Senin (22/1/2024).

Joko yang disergap oleh 6 orang perampok kehilangan uang yang dibawanya sebesar Rp 250 juta.

Selain merampas ransel berisi uang milik Joko, kawanan perampok juga merampas tas milik temannya, Arifuddin (41).

Di dalam tas Arifuddin yang dirampas, terdapat uang sebesar Rp. 100 juta.

Sebelum disergap kawanan perampok dan ditodong senjata api, Joko dan Arifuddin tengah melaju menuju salah satu pondok pesantren di Desa Murukan, Mojoagung, Kabupaten Jombang, diantarkan oleh Ali.

Ketiga orang tersebut mengendarai mobil berbeda.

Joko dan Arifuddin berada dalam 1 mobil, sedangkan Ali mengendarai mobil sendiri.

Kawanan perampok menggasak uang ratusan juta yang dibawa Joko dan Arifuddin, dompet, serta handphone dan kunci mobil Joko. 

Sedangkan Ali dan mobil yang dikemudikannya, dibawa oleh kawanan perampok.

Hingga saat ini, belum diketahui bagaimana kabar Ali yang pada malam itu turut disergap perampok.

Sementara itu, kasus perampokan yang dialami Joko sempat mengalami kendala penanganan.

Pada Senin malam hingga Selasa pagi, masih terjadi perdebatan pihak kepolisian mana yang berhak atau berwenang menangani kasus tersebut.

Hal itu terjadi karena lokasi kejadian, berada di antara Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, dengan Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan mengatakan, titik terang lokasi kejadian baru ditemukan setelah Polres Jombang dan Polres Mojokerto, berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Berdasarkan keterangan BPN, lokasi kejadian secara administratif berada di wilayah Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

“Sudah dicek sama BPN, wilayahnya memang masuk wilayah sana, Desa Bejijong (Kabupaten Mojokerto).

Sudah dilimpahkan ke Polres Mojokerto,” ungkap Hari saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (23/1/2024). (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengusaha Kediri Dirampok, Polisi Sempat Bingung Polres Mana yang Harus Tangani"

Baca juga: Herman Perampok Bersenjata di Batam Batal Masuk Bui, Meninggal Dihajar Massa Usai Tikam Korban

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved