Puisi Kabut Karya Cak Nun
Berikut puisi Kabut Emha Ainun Najib Selalu kaupanggil-panggil namaku Aku mengangguk dan tersenyum kepadamu Tapi sebenarnya kabutlah
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Berikut puisi Kabut Emha Ainun Najib
Selalu kaupanggil-panggil namaku
Aku mengangguk dan tersenyum kepadamu
Tapi sebenarnya kabutlah
Yang kaupanggil itu
Kauseret tubuhku, kaubawa ke perjalanan
Kau perkenalkan kepada setiap orang
Kabut pun menebal, diriku tersembunyikan
Tak kauingatkan sudah berapa topeng
Yang kautempelkan di wajahku?
Jadi engkau sendirilah ini, bukan aku
Tetangga, politik, dan persangkaan
Nafsu, idolatri, dan kepentingan
Mengepulkan debu, mengabuti sejatiku
Kita semua adalah Tuhan yang menyamar
Menyiksa diri dengan sejarah yang samar-samar
Kalau tak juga kautanggalkan topeng-topeng ini
Kepalsuan kita panggul sampai mati
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Anak Kos Tak Berhasil Rakit Kipas Angin, Petugas Damkar Jadi Teknisi Dadakan |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan Zetro Staf KBRI Lima Seret Nama Bos Geng Terkenal di Peru |
![]() |
---|
Jatuh saat Nyalip, Pengendara Vario Tewas Disambar Supra X |
![]() |
---|
Jadi Korban Penipuan Modus Asmara, Wanita 80 Tahun Kehilangan Rp110 Juta |
![]() |
---|
Pengakuan Pria Jual Daging Kucing Keliling Kampung: Sudah Potong 100 Ekor, Jual Rp100 Ribu Per Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.