Berita Pekalongan
BPBD Kota Pekalongan Ajarkan Mitigasi Bencana Sejak Dini kepada Anak-anak TK
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan aktif melibatkan anak-anak TK Muslimat NU Masyithoh 03 Pasirsari dalam kegiatan edukasi
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan menerima kunjungan outing class dari 38 siswa/siswi RA Muslimat NU Masyithoh 03 Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, beserta para guru pendampingnya, di halaman Kantor BPBD setempat, Senin (29/1/2024).
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menjelaskan bahwa kegiatan edukasi bencana sejak dini yang ditujukan kepada anak-anak TK/PAUD ini bertujuan untuk belajar bersama terkait upaya penyelamatan, kesiapsiagaan, dan kewaspadaan menghadapi bencana.
Dimana, diharapkan kegiatan ini bisa menjadi upaya yang baik agar mereka bisa lebih siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
"Kunjungan anak-anak TK tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian dan memperkenalkan budaya sadar bencana sejak dini."
"Seperti diketahui bersama, Kota Pekalongan ini menjadi salah satu wilayah yang rawan bencana seperti banjir, rob, kebakaran, cuaca ekstrem yang berkaitan dengan hujan deras, dan pohon tumbang. Melalui edukasi ini, anak-anak dikenalkan akan ancaman bencana yang ada di wilayah tempat tinggal mereka," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha.
Dengan edukasi mitigasi bencana sejak dini ini, Dimas berharap agar anak-anak usia dini tersebut bisa mengetahui dan memahami betul tanda-tanda bahaya banjir, gempa, kebakaran, dan bencana lainnya.
"Selain itu, yang lebih utama mereka bisa mengambil tindakan atau perilaku untuk meminimalisir dampak dan risiko bencana yang terjadi," imbuhnya.
Dimas mengungkapkan bahwa anak-anak mendapatkan materi terkait penanganan bencana gempa melalui edukasi dalam bentuk nyanyian lagu yang berisikan pesan-pesan penting mengenai menghadapi bencana gempa, evakuasi korban banjir menggunakan perahu SAR, mengasah keberanian anak dengan bermain flying fox.
"Anak-anak diajarkan mengenali gempa bumi, termasuk teknik penyelamatan diri melalui lagu, dilanjutkan dengan praktik simulasi gempa bumi. Anak-anak juga belajar mengenai alat dan sarpras yang biasanya digunakan Satgas untuk penyelamatan korban."
"Anak-anak dibekali dengan kemampuan mental untuk berani menghadapi bencana yang disampaikan melalui permainan flying fox," ungkapnya.
Kepala Sekolah RA Muslimat NU Masyithoh 03 Pasirsari Kota Pekalongan, Ningriyati sengaja memberikan kegiatan outing class dengan berkunjung ke Kantor BPBD, untuk mengenalkan anak-anak agar lebih siap siaga menghadapi bencana.
Dengan pengetahuan mitigasi kebencanaan yang memadai, diharapkan mereka tidak akan panik ketika terjadi bencana.
"Apabila terjadi bencana di wilayah tempat tinggalnya atau lingkungan sekolahnya, diharapkan mereka tidak begitu panik."
"Mereka juga diharapkan memiliki mental yang tangguh dan berani untuk siap menghadapi bencana serta meminimalisir dampak yang terjadi," katanya.
Sementara itu, Nafi, murid RA Muslimat NU Masyitoh 03 Pasirsari, mengaku senang bisa ikut outing class dan belajar kebencanaan di BPBD Kota Pekalongan.
"Seru, bisa naik kapal pakai pelampung, terus main flying fox, dan simulasi gempa," katanya. (Dro)
Pola Kerja Anggota DPRD Kota Pekalongan Imbas Gedung Terbakar Pasca Demo Rusuh, Bakal Dirikan Tenda |
![]() |
---|
Penemuan Kerangka di Kajen Pekalongan, Identitas Masih Misteri, Ada Bagian Tubuh yang Hilang |
![]() |
---|
Kapolres dan Dandim 0710 Pekalongan Patroli Malam Naik Motor, Pastikan Kamtibmas Aman |
![]() |
---|
Pemkot Pekalongan Kaji Status Tanggap Darurat Pasca Kerusuhan |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Kucurkan Rp61,5 Miliar Bantu Pemulihan Pasca Kerusuhan di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.