Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

guru berkarya

Tingkatkan Hasil Belajar Pendidikan Pancasila dengan Card Short

Secara karakteristik usia remaja pada siswa SMP terbagi menjadi empat karakter. Yaitu, senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok

Editor: Editor Bisnis
IST
Nunuk Pudjiati, S.Pd., Guru SMPN 2 Kedawung, Kabupaten Sragen 

Oleh: Nunuk Pudjiati, S.Pd., Guru SMPN 2 Kedawung, Kabupaten Sragen

Secara karakteristik usia remaja pada siswa SMP terbagi menjadi empat karakter. Yaitu, senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau memperagakan sesuatu secara langsung. Di kelas VII SMP Negeri 2 Kedawung Kabupaten Sragen, khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila yang telah menerapkan kurikulum Merdeka, masih terlihat beberapa siswa kurang termotivasi dalam belajar. Oleh karena itu, penulis memilih inovasi pembelajaran, yakni menggunakan metode pembelajaran card sort atau kartu sortir.

Menurut supriyati (2017:11) Metode pembelajaran kartu sortir adalah metode pembelajaran kooperatif di mana siswa bergerak secara aktif dan dinamis mencari pasangan kartu. Tujuan penerapan metode card sort ini adalah untuk mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperative learning ) dalam belajar. Metode card sort ini terdapat gerakan fisik, diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang letih dan bosan.

Adapun langkah-langkah metode pembelajarannya card sort yang dilakukan adalah sebagai berikut: pertama, guru membacakan kemudian menjelaskan materi pelajaran yang dibahas pada model tersebut. Guru menyiapkan pasangan kartu yang satu berisi gambar terkait dengan materi Sejarah Kelahiran Pancasila dan satunya berisi narasi atau isi  terkait materi tersebut. Kedua, siswa menerima pasangan kartu yang telah disiapkan. Kartu yang dibagikan guru kepada siswa tidaklah pasangannya (telah diacak). Bisa jadi peserta didik memegang kartu yang berisi gambar atau isi materi.

Ketiga, siswa membacakan kartu yang berisi gambar atau isi materi dengan posisi berdiri. Jika kartu yang diterima berisi gambar, maka peserta didik yang memegang isi materi dari kartu yang diterima akan berdiri pula untuk menjelaskan gambar yang ditunjukan sesuai denga nisi materi dan sebaliknya. Keempat, siswa dibagi menjadi 4-5 kelompok. Tiap kelompok saling berkompetisi memasangkan kartu yang telah disiapkan keseluruhan. Kelompok yang bisa menyelesaikan pasangan kartu dengan waktu paling cepat dan jumlah benar paling banyak akan mendapatkan penghargaan. Kelima, dari model pembelajaran ini setiap siswa mampu memasangkan kartu dengan jumlah lima pasang dalam waktu satu menit. Siswa dengan waktu tercepat dan mampu memasangkan pasangan kartu dengan tepat dan cepat akan mendapatkan penghargaan.

Menurut Sutomo (2014:9) Metode card sort ini merupakan metode yang menciptakan pembelajaran yang bersifat kerja sama, saling menolong, dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan lewat permainan kartu. Berdasarkan metode tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa metode card sort digunakana dalam melengkapi strategi belajar agar lebih bervariatif dan menarik bagi peserta didik. Sebagai seorang guru saat ini dituntut untuk menjadi guru yang aktif dan kreaif dengan memperhatikan tumbuh kembang anak.

Dengan menggunakan metode pembelajaran ini, diharapkan siswa merasa senang dan mudah mengingat pembelajaran serta mampu membuat pemahaman setiap materi. Sehingga dalam menerapkan kurikulum Merdeka yang berpusat pada siswa pada pembelajaran Pendidikan Pancasila siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kedawung Kabupaten Sragen bisa berjalan dengan baik. Para siswa merasa senang dan ceria dalam mengikuti aktifitas pembelajaran yang dilakukan dengan metode ini. Mereka lebih mudah menangkap materi yang disampaikan karena penerapan metode card short menjadikan pembelajaran serasa bermain. Sehingga hasil belajar Pendidikan Pancasila dalam sumatif harian pada materi Sejarah kelahiran Pancasila mengalami peningkatan. Pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi para siswa karena mereka bisa saling berkolaborasi satu sama lainya dalam belajar. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved