Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah 2 Sahabat Ternyata Kakak Adik, Thangah dan Fatimah Tak Tahu karena Diadopsi Keluarga Beda Ras

Meski hidup dari keluarga yang berbeda ras atau keturunan, tapi mereka berdua bisa menjadi teman yang baik

Editor: muslimah
IST
Thangah dan Fatimah.(Tangkapan layar via Mothership) 

Baik Thangah dan Fatimah diadopsi setelah seorang peramal memberi tahu orang tua kandung mereka bahwa mereka akan membawa kemalangan bagi keluarga kandung tersebut. 

Keluarga India yang mengadopsi Thangah awalnya juga mengasuh Fatimah, namun kemudian mereka memberikan Fatimah kepada pasangan Melayu yang sedang berjuang untuk memiliki anak, karena mereka tidak mampu mengasuh 2 orang anak. 

Ketika Thangah berusia 20 tahun, dia memutuskan untuk mencari orang tua kandungnya karena dia ingin mendaftar kewarganegaraan Singapura.

Setelah menerima alamat orang tua kandungnya dari tetangganya, dia dan ibu angkatnya yang berkewarganegaraan India mengunjungi orang tua kandungnya.

Pada awalnya, orang tua kandungnya tidak mengenalinya karena dia mengenakan pakaian tradisional India, tetapi ketika mereka akhirnya menyadari bahwa putri mereka berdiri di depan mereka, mereka (orang tua kandung) menangis. 

Orang tua kandungnya juga menceritakan bahwa mereka pernah mencoba mencarinya sebelumnya tetapi gagal.

Mereka kemudian mengungkapkan kepada Thangah bahwa Fatimah adalah saudara perempuan kandungnya.

Akhir yang bahagia 

Sejak saat itu, baik Thangah maupun Fatimah menjalin hubungan baik dengan orang tua kandungnya sekaligus tinggal bersama orang tua angkat yang sama-sama mereka sayangi.

Mereka juga mengetahui bahwa mereka memiliki saudara kandung lainnya.

"Saudara kandung saya semuanya penyayang dan penuh hormat, dan ikatan kami semakin erat seiring bertambahnya usia. Kakak laki-laki saya memanggil saya saudara perempuan India mereka, dan Fatimah memanggil saudara perempuan Melayu mereka," jelas Thangah. 

Mereka kini juga merayakan berbagai perayaan di rumah masing-masing, seperti Tahun Baru Imlek yang dirayakan di rumah orang tua kandung mereka, Deepavali di rumah Thangah, dan Hari Raya di rumah Fatimah. 

Pada akhirnya mereka menjadi satu keluarga besar campuran, dimana mereka berhasil bersatu kembali dengan orang tua kandung dan saudara kandungnya sekaligus tetap setia kepada orang tua angkatnya. 

"Saya tidak pernah merasa marah karena diberikan begitu saja. Saya menganggapnya sebagai kehendak Tuhan. Saya juga merasa sangat berterima kasih kepada orang tua angkat saya yang telah membesarkan saya," ujar Thangah. (albertus/kps)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved