Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Heboh Pantai Sigandu-Ujungnegoro Berwarna Hitam Diduga Dari Limbah Pabrik Sarung di Batang

Sebulan sekali, air muara Kali Sono di perbatasan Pantai Sigandu dengan Ujungnegoro berubah menjadi hitam pekat.

Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI
Suasana air muara Kali Sono di Perbatasan Pantai Sigandu-Ujungnegoro menjadi hitam pekat di Kabupaten Batang. 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Sebulan sekali, air muara Kali Sono di perbatasan Pantai Sigandu dengan Ujungnegoro berubah menjadi hitam pekat.

Bau busuk dan gatal-gatal menyerang nelayan dan warga sekitar.

Mereka menduga air itu berasal dari limbah pabrik sarung yang beroperasi di daerah hulu sungai.

Baca juga: Mengintip Cara Warga Sragen Mengeruk Cuan, Cuma Bikin Sangkar Burung Bahan Limbah Kayu

Salah satu nelayan di Pantai Ujungnegoro, Slamet mengatakan bahwa fenomena itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu.

Ia mengaku sangat terganggu dengan kondisi air yang kotor dan beracun itu.

"Kalau airnya hitam begini, kita susah melaut, perahu kita juga kotor dan bau, kulit juga gatal-gatal.

Apalagi ikan-ikan di sini mati semua. Dulu ada mujaer, nila, bandeng. Sekarang nggak ada lagi," tuturnya, Senin (5/2/2024).

Slamet menambahkan bahwa limbah hitam itu biasanya datang pada malam hari.

"Kalau yang sebelumnya air sungai berwarna merah dan lebih berbau busuk,"ujarnya.

Baca juga: Inspiratif, Mahasiswa KKN UIN Saizu Purwokerto Ubah Limbah Kulit Pisang Jadi Camilan

Nelayan lain yang tinggal di Pantai Sigandu, Sarto juga mengeluhkan hal yang sama.

Ia mengatakan, limbah hitam itu juga berdampak pada tambak-tambak ikan milik warga.

"Ya pasti menganggu karena sudah berdampak, airnya bau, ikan mati, trus juga di kulit bikin gatal-gatal," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved