Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

Kecelakaan Bus Rombongan Hanura, Ibu Korban: Sempat Mimpi Rumah Ramai, tapi Aditya Tidak Kelihatan

Ibu korban, Sekar (68), mengaku sudah mendapat firasat kurang bagus menjelang keberangkatan anaknya menuju acara di Jakarta.

istimewa untuk Surya.co.id
Kecelakaan terjadi di ruas tol Solo Ngawi yang melibatkan bus Efa Transjaya dengan nomor polisi W 7401 UO pada, Minggu (4/2/2024). Peristiwa ini renggut tiga penumpang tewas 

TRIBUNJATENG.COM - Bus yang ditumpangi anggota Partai Hanura mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Tol Solo-Ngawi, tepatnya di KM 554.600A, Minggu (4/2/2024).

Tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Aditya Sapulete (38), warga Cungkup, Kecamatan Pucuk, Lamongan, Jawa Timur, merupakan satu di antara tiga korban tersebut.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Tol Solo Ngawi, Bus Brigade Hanura Jatim Terguling, Tiga Jiwa Melayang

Ibu korban, Sekar (68), mengaku sudah mendapat firasat kurang bagus menjelang keberangkatan anaknya menuju acara di Jakarta.

Ternyata kekhawatiran sang ibu menjadi kenyataan.

Aditya, yang tidak memberitahu akan menghadiri acara di Jakarta, pulang tanpa nyawa.

"Sempat mimpi rumah ini banyak orang, cuma ramainya kenapa tidak tahu.

Hanya kelihatan ramai saja, sedangkan Aditya tidak kelihatan," ujar Sekar kepada awak media saat ditemui, Senin (5/2/2024).

Namun betapa kagetnya Sekar saat diberitahu kepala desa setempat bahwa Aditya menjadi salah seorang yang meninggal dunia dalam kecelakaan pada Minggu (4/2/2024) pagi tersebut.

Rupanya, keramaian di rumah dalam mimpinya dua malam sebelum kejadian itu pertanda berpulangnya anak ketiga dari empat bersaudara tersebut.

"Gak (minta izin), kan dia tinggal di Surabaya. Malah tahunya (berangkat) itu dari pacarnya yang menelepon, bahwa Aditya berangkat ada acara di Jakarta," kata Sekar.

Suminto (64), ayah tiri korban menambahkan, kendati bekerja di luar kota, selama ini Aditya memang rajin memberi kabar atau pulang ke Lamongan untuk menjenguk orangtua.

Namun saat keberangkatan menuju acara di Jakarta, Aditya tidak memberitahu maupun memberikan kabar kepada keluarga.

"Biasanya itu ya sering ngomong, akan ke mana, sama siapa. Sebab dia juga sering bantu-bantu nyetir (mengemudi), diajak orang keluar kota, nanti diberi upah sekian rupiah. Tapi kemarin gak ngomong," tutur Suminto.

Menurut Suminto, Adiyta sudah merantau di Surabaya sejak 2019 dan bekerja sebagai tenaga keamanan (sekuriti).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved