Berita Kecelakaan
Kecelakaan Bus Rombongan Hanura, Ibu Korban: Sempat Mimpi Rumah Ramai, tapi Aditya Tidak Kelihatan
Ibu korban, Sekar (68), mengaku sudah mendapat firasat kurang bagus menjelang keberangkatan anaknya menuju acara di Jakarta.
Sejak saat itu, Aditya bolak-balik Surabaya-Lamongan. Selain untuk melihat keadaan orangtua juga bertemu dengan anggota dan rekan sekampung yang tergabung dalam pencak silat Setia Hati (SH) Trate.
"Kalau pulang ya lihat ibu kandungnya, kan sudah tua dan punya riwayat penyakit jantung juga. Setelah itu ya ngumpul sama anak-anak SH Trate di kampung ini, ngobrol, tukar pikiran," tutur Suminto.
Langsung dimakamkan
Pengakuan Suminto, pihak keluarga mendapat kabar mengenai kecelakaan yang dialami Aditya dari kepala desa setempat pada Minggu pagi.
Saat itu dirinya langsung mencoba menenangkan Sekar, ibu kandung Aditya. Sebab, Sekar memiliki riwayat penyakit jantung.
"Minggu pagi itu kami sudah diberitahu Pak Kades (kepala desa), bahwa Adit meninggal dalam kecelakaan bus di Jalan Tol Solo-Ngawi."
"Pertama ya saya tenangkan ibunya dulu, sebab saya khawatir juga, kan ibunya punya riwayat jantung," kata Suminto.
Setelah menenangkan kondisi Sekar, Suminto kemudian mempersiapkan penyambutan jenazah anak tirinya tersebut di rumah duka karena pada hari yang sama langsung dimakamkan.
"Datang Minggu sore, kemudian tidak lama di rumah langsung dimakamkan dan sebelum waktu maghrib sudah selesai (prosesi pemakaman)," ucap Suminto.
Baik Suminto maupun Sekar sudah menerima apa yang menimpa anaknya tersebut sebagai musibah.
Meski demikian, Sekar dan Suminto kadang masih terlihat menangis, kemungkinan teringat sosok anaknya semasa hidup.
Sementara itu di depan rumah duka, tampak terlihat beberapa karangan bunga sebagai bentuk turut berduka cita atas tragedi yang menimpa Aditya.
Mulai dari Partai Hanura, PDI Perjuangan, perwakilan SH Trate dan beberapa lainnya.
"Kalau tamu sudah banyak yang datang untuk bertakziah, kemarin saja sampai jam 10.00 (22.00 WIB). Sedang yang karangan bunga itu monggo bisa dilihat, ada macam-macam. Kemarin itu dipasang ada yang sampai setengah tiga (02.30 WIB, Senin dinihari)," kata Suminto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bus Efa Transjaya bernomor polisi W 7401 UO yang ditumpangi rombongan anggota Partai Hanura mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Tol Solo-Ngawi, tepatnya di KM 554.600A, Minggu (4/2/2024).
Pengendara Supra X Tewas Kecelakaan Tabrakan dengan Pikap, Memotong Jalan Tiba-tiba |
![]() |
---|
Pilu Lansia di Semarang Terlindas Truk Ugal-ugalan Saat Bawa Beras untuk Makan Keluarga di Rumah |
![]() |
---|
Beras Berhamburan & Kaki Mbah Awan Tergilas Dump Truk di Depan Kantor Kelurahan Tanjung Mas Semarang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Pemotor Tewas Tergelincir Batu di Jalan Majapahit Semarang |
![]() |
---|
Motor Melaju Kencang Tabrak Mobil Bak Parkir, Pengendara Tewas Seketika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.