Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Penjual Sapi yang Dikeroyok-Nyaris Ditonjok Sejumlah Lelaki, Makelar Tawar dengan Harga Murah

Mereka tak hanya mengintimidasi dengan kata-kata, namun juga dengan tindakan fisik.

Editor: Muhammad Olies
Instagram
Tangkapan layar penjual sapi diintimidasi bapak-bapak diduga makelar yang nawar sapi dengan harga murah 

TRIBUNJATENG.COM - Media sosial dihebohkan dengan intimidasi yang dialami seorang lelaki yang hendak menjual sapinya di pasar ternak. 

Tak dinyana, lelaki itu langsung dikerubuti sejumlah pria yang memaksa menawar sapi dengan harga murah.

Diduga sejumlah pria itu adalah makelar.

Mereka tak hanya mengintimidasi dengan kata-kata, namun juga dengan tindakan fisik.

Tampak dalam video yang beredar, penjual sapi tersebut seperti dikeroyok beberapa pria yang menawar harga.

Tak pelak video penjual sapi diintimidasi bapak-bapak diduga makelar tersebut menuai kecaman dari netizen.

Baca juga: Truk Pengangkut Sapi Terguling di Tikungan Jalan Alternatif Pacitan-Solo

Diketahui video tersebut viral setelah dibagikan akun Instagram @isrocuey.official, Senin (5/2/2024).

Di dalam video tersebut memperlihatkan kerumunan bapak-bapak.

Mereka terlihat seperti berada di pasar yang menjajakan sapi.

Namun suasana kerumunan bapak-bapak tersebut terlihat tegang.

Salah satu pria diduga penjual sapi sampai bajunya ditarik.

Pria diduga penjual sapi tersebut ditarik bajunya hingga mendapatkan perlakuan tak mengenakkan.

 Bapak-bapak yang menarik baju penjual sapi tersebut terdengar menanyakan berapa harga sapi yang dijual.

"Berapa, berapa hah?" tanya bapak-bapak diduga pembeli, mengutip Tribun Jabar.

Tak sampai di sana, seorang bapak-bapak lainnya ikut menarik baju penjual sapi tersebut.

Bahkan terlihat bapak-bapak yang diduga makelar tersebut nyaris memukul wajah sang penjual sapi.

Sementara itu penjual sapi tersebut terlihat tampak pasrah.

Bahkan terdengar suara perekam agar bapak-bapak tersebut tak kasar.

"Enggak boleh pak, enggak boleh kasar pak," ujar perekam.

Tampak penjual sapi tersebut terus ditekan agar menjual sapinya dengan harga murah.

Hingga seorang bapak-bapak memberikan sejumlah uang ke tangan penjual sapi tersebut secara paksa.

Namun tampak penjual sapi tersebut tetap sabar dan tak gentar meski dirinya terus diintimidasi beberapa bapak-bapak diduga makelar tersebut.

Sementara itu perekam pun berusaha menengahi dan merekam kejadian tersebut sebagai barang bukti.

"Enggak boleh kasar pak, saya rekam ini," ujar perekam.

sapi diintimidasi oleh pria diduga makelar yang ingin membeli
Screenshot penjual sapi diintimidasi oleh pria diduga makelar yang ingin membeli dengan harga murah

Dalam keterangan disebutkan korban membawa sapi ke pasar untuk dijual.

Namun saat hendak menjajakan sapinya, ia didatangi sejumlah pembeli diduga makelar.

 Beberapa pembeli tersebut menawar harga sapi rendah.

Karena tawaran harga sapi rendah, penjual sapi tak memberikannya.

Hingga akhirnya penjual sapi itu pun diduga diintimidasi seperti yang terekam dalam video.

Viral penjual sapi diintimidasi bapak-bapak diduga makelar nawar sapi harga murah, tuai kecaman (Instagram)
Kini video penjual sapi diintimidasi oleh bapak-bapak diduga makelar tersebut viral dan menjadi sorotan netizen.

Tak sedikit netizen mengecam aksi pembeli diduga makelar tersebut yang dinilai tak beradab dalam bertransaksi tawar menawar.

Sejumlah netizen pun menyarankan agar para pelaku dilaporkan.

Berikut beragam komentar netizen:

"Laporin aja"

"Laporkan pihak berwajib"

"Kok kesel yaa liat nya..klo mau murah banget Ternak Sendiri aja Boss…"

"Ini Madura,,klo mau jual sapi jgn sendirian,pasti langsung dikeroyok kaya gini"

"Cukup bukti untuk dilaporkan dugaan "perbuatan kemerasan"Untuk dapat dijerat Pasal 335 KUHP atau Pasal 448 UU 1/2023"

"Kalo belum ada duit gausah beli sapi pak jago,beli rumput nya aja dulu . kalau orang yg punya sapi bebas mau jual apa enggak,dia buka harga 10jt lu tawar 9jt masih wajar,tp kalo lu tawar 2 JT beli tali aja dulu sama rumput,jangan begitulah mentang mentang rame," tulis beragam komentar netizen.

Sementara itu hingga artikel ini dimuat belum diketahui secara pasti kebenaran dalam video tersebut.

 Selain itu belum diketahui lokasi dan waktu peristiwa dalam video viral tersebut.

Baca juga: Bocah SD Ditemukan Ayahnya Tergantung di Kandang Sapi, Tontonannya di Youtube jadi Sorotan

Baca juga: VIRAL Pernikahan Sultan Grobogan, Agung Beri Mahar Istri Mobil Pajero Hingga Sapi, Bupati Apresiasi

Sementara itu, kisah lainnya terkait sosok pria bernama Ariyanto yang tidak pernah membeli gas elpiji untuk memasak selama 10 tahun terakhir.

Ariyanto meninggalkan gas elpiji, kemudian memanfaatkan bahan bakar tak biasa untuk keperluan memasak sehari-hari.

Warga Desa Tangkisan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah itu mengaku bisa berhemat hingga ratusan ribu sebulan karena tidak menggunakan gas elpiji.

Ternyata Ari menggunakan kotoran sapi yang diolah menjadi biogas untuk menghidupkan kompor dan memasak.

Bahan bakar inilah yang selama 10 tahun membuatnya tak lagi repot membeli tabung gas elpiji.

Api yang dihasilkan dari biogas itu terlihat berwarna biru dan menyala cukup besar serta stabil.

Berkat memanfaatkan energi gas metana dari kotoran sapi itu, Ari berhasil menghemat uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah sebulan.

Inovasi mandiri energi itu juga dimanfaatkan oleh tetangga Ari secara gratis.

Awal Mula Ari Memanfaatkan Kotoran Sapi untuk Biogas

Ari menyebut mulai menerapkan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas sejak 2013 lalu.

Ia bercerita ide tersebut muncul dari kakaknya yang seorang Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, bernama Karnoto.

Diceritakan oleh Ariyanto, Karnoto terinspirasi saat bencana banjir melanda desanya.

Banyak warga menggunakan kamar mandi di rumahnya saat itu.

Dari sanalah dia mendapatkan ide.

"Dulu sekitar 2010 di desa ini masih sering banjir dan rumah saya menjadi tempat berkumpulnya warga. Ketika warga buang air, kakak saya berpikir sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan (kotorannya). Akhirnya kakak memutuskan berternak sapi dan memanfaatkan kotoran sapi diolah menjadi biogas," ucap Ari dikutip dari TribunJogja.com, Senin (9/10/2023).

Pada awalnya, Ari memiliki sapi sebanyak 36 ekor yang bisa menghasilkan belasan kg gas dalam sehari.

Kotoran sapi itu bisa mencukupi kebutuhan memasak untuk 13 rumah di sekitar rumah Ari.

Namun seiring berjalannya waktu, dia tinggal memiliki sapi 12 ekor yang menghasilkan gas metana sekitar 3 kg dalam sehari.

Gas tersebut kini dimanfaatkan oleh tiga rumah untuk memasak.

TribunJogja.com berkesempatan melihat berkeliling di rumah Ari pada Senin (09/10/2023).

Kandang sapi Ari berada di bagian depan rumahnya yang langsung menghadap ke jalan utama.

Kandang sapi tersebut terlihat lebih bersih meski sesekali masih terhirup aroma khas kotoran sapi.

ilustrasi gas elpiji dan pria yang berhasil manfaatkan kotoran sapi untuk bahan bakar kompor.
ilustrasi gas elpiji dan pria yang berhasil manfaatkan kotoran sapi untuk bahan bakar kompor. (Kolase | TribunMedan / TribunJogja.com/Dewi Rukmini)

Di lantai kandang terlihat ada saluran pembuangan kotoran sapi yang bermuara ke sebuah bak penampung berukuran 2x2 meter sedalam 2 meter.

Bak tersebut terkubur di dalam lantai koridor menuju dapur rumah Ari.

Tak jauh dari lokasi itu ada bak penampung kedua yang merubah wujud kotoran sapi menjadi cair yang dialirkan ke bak penampung ketiga yang berada di luar rumah.

Bak penampung ketiga itu yang akan jadi tempat perubahan cairan kotoran menjadi gas dan pupuk cair.

"Untuk gas metana dialirkan ke kompor menggunakan instalasi dari pipa besi. Prosesnya terjadi setiap hari karena pasti masih ada sisa gas kemarin. Kalau warga mau pakai biogas monggo (silahkan) tidak dipungut biaya asalkan memasang instalasi gas. Kalau pupuk cair juga boleh diminta warga," jelasnya.

Selain menghemat gas LPG, biogas juga Ari manfaatkan untuk menghidupkan lampu petromak ketika listrik PLN padam.

Selain itu, di rumah Ari juga memasang panel surya, sehingga ketika terjadi pemadaman listrik, lampu di rumah Ari bisa tetap hidup hingga 12 jam.

Ari menyebut, rumahnya yang memanfaatkan energi biogas dan panel surya telah menjadi percontohan bagi desa.

Dikatakan sejumlah universitas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Perikanan (Kemen LHP) pernah berkunjung ke rumahnya.

"Dulu pernah diikutkan lomba yang digelar Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, jadi Juara Harapan Satu Desa Mandiri Energi pada 2019 dan dapat Juara Dua Desa Mandiri Energi 2021," ujarnya.

Pihaknya juga mengaku pernah mendapatkan pelatihan terkait pengolahan biogas dari Kementerian LHP.

Dalam hal itu, ia mengirimkan dua orang penjaga kandang sapi agar bisa mengolah kandang dan biogas dengan baik.

Rencana pemanfaatan biogas ini juga diterapkan oleh Desa Bicorong, Pamekasan.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam mengapresiasi kinerja pemerintah desa yang mau berinovasi untuk mengembangkan desanya menjadi desa mandiri.

Hal itu disampaikan orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan saat safari Ramadan di Kantor Kecamatan Pakong bersama kepala desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Dia menyampaikan terima kasih kepada dua desa di Kecamatan Pakong yang melakukan terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan warganya, yaitu Desa Bicorong dan Desa Klompang Barat.

Dua desa tersebut kini mengembangkan potensi desa menjadi sumber kekuatan ekonomi baru.

"Mudah-mudahan semua rencana dan ikhtiar dari seluruh yang kita laksanakan, Kepala Desa Bicorong merencanakan gas dan sudah mulai jalan, Kepala Desa Klompang Barat pasar hewan dan inovasi lain yang dilakukan oleh pak kepala desa berjalan lancar," kata Bupati Baddrut Tamam, Selasa (4/4/2023).

Dihubungi terpisah, Camat Pakong, Eka Judya Setiawan menyampaikan, beberapa desa di daerahnya telah melakukan inovasi sesuai dengan keinginan pemerintah kabupaten (pemkab).

Seperti Desa Klompang Barat, Desa Bicorong, dan beberapa desa lainnya.

Penuturan dia, pasar hewan yang ada di Desa Klompang Barat nantinya akan dikelola oleh badan usaha milik desa (BUMDes).

"Pasar hewan di Desa Klompang Barat alhamdulillah progresnya saat ini telah mencapai bangunan kantor BUMDes, yang nanti akan menjadi tempat layanan tiket karcis," tutur dia.

Sementara pemerintah desa Bicorong melakukan inovasi dengan mengelola limbah menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan memasak dan lain-lain.

Sehinggga dapat meringankan biaya hidup masyarakat.

"Kemudian program yang dicapai oleh Desa Bicorong ini adalah sebuah inovasi memanfaatkan limbah tahu dikelola menjadi biogas yang insyaallah nantinya akan dikelola oleh BUMDes juga," paparnya.

Bupati Pamekasan, Baddrut Taman kembali menyampaikan terima kasih atas partisipasi pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat secara umum yang telah turut serta mensukseskan program pemerintah kabupaten.

Mulai pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan reformasi birokrasi.

Di bidang pendidikan ada program beasiswa santri, kedoktoran dan lain lain, sementara di bidang kesehatan masyarakat telah dijamin kesehatan dengan pengobatan gratis, serta program lainnya, termasuk juga di bidang kesehatan melalui program sepuluh ribu pengusaha baru, demikian juga di bidang infrastruktur dan reformasi birokrasi telah berjalan sesuai harapan.

"Mohon maaf apabila ada yang kurang maksimal, kalau ada yang maksimal ayo disyukuri," ajaknya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penjual Sapi Diintimidasi Pria Diduga Makelar Jadi Sorotan, Tetap Enggan Ditawar Harga Murah

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved